Market Commentary

6 Saham Bank Digital RI Bergairah, Ada yang Melesat 7%

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
21 March 2023 10:29
pembukaan bursa saham
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham bank digital juga terpantau bergairah pada perdagangan sesi I Senin (21/3/2023), di tengah bangkitnya kembali saham perbankan global.

Keenam saham bank digital kompak menghijau pada sesi I hari ini. Bahkan, mayoritas sudah melesat berkisar 2% hingga lebih dari 7%.

Berikut pergerakan bank digital pada perdagangan sesi I hari ini.

EmitenKode SahamHarga TerakhirPerubahan Harga
Bank JagoARTO2.2907,01%
Bank Neo CommerceBBYB6354,10%
Bank MNC InternasionalBABP832,47%
Bank Aladin SyariahBANK1.2502,46%
Bank Raya IndonesiaAGRO3662,23%
Allo Bank IndonesiaBBHI1.5100,67%

Sumber: RTI

Hingga pukul 10:08 WIB, saham bank digital berkapitalisasi pasar besar (big cap), PT Bank Jago Tbk (ARTO) menjadi yang paling besar penguatannya pada pagi hari ini, yakni melejit 7,01% ke posisi harga Rp 2.290/saham.

Berikutnya ada saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) yang melonjak 4,1% ke Rp 635/saham.

Saham-saham perbankan di AS mulai kembali pulih setelah melewati periode yang cukup volatil pada pekan lalu. Alhasil, saham perbankan di RI turut mengekor saham perbankan global.

Hal ini terjadi setelah adanya kesepakatan untuk menyelamatkan Credit Suisse dan bank-bank yang sebelumnya mengalami krisis serta upaya bank sentral utama untuk meningkatkan kepercayaan pada sistem keuangan di negaranya.

Bank sentral AS (The Fed), bank sentral Eropa (ECB), dan bank sentral utama lainnya seperti bank sentral Inggris (BoE), bank sentral Jepang (BoJ), bank sentral Kanada (BoC), dan bank sentral Swiss (SNB) berjanji untuk meningkatkan likuiditas pasar dan mendukung bank lain.

Sementara itu, pada Minggu lalu, UBS sepakat untuk mengakuisisi Credit Suisse senilai US$ 3,2 miliar atau setara Rp 49 triliun (kurs Rp 15.340). Setelah penyelamatan darurat, bank gabungan tersebut akan memiliki aset yang dapat diinvestasikan sebesar US$ 5 triliun.

Di lain sisi, pasar kini mengharapkan bahwa The Fed bakal semakin melunak setelah adanya krisis perbankan di AS. Namun pada pertemuan pekan ini, pasar memperkirakan The Fed masih akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bp).

Berdasarkan data CME Group, pelaku pasar melihat ada probabilitas sebesar 76%, The Fed akan menaikkan suku bunganya lagi sebesar 25 basis poin (bp). Sementara 24% probabilitas sisanya melihat The Fed tidak akan menaikkan suku bunganya.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank Digital Juga Ngacir, Bakal Bertahan Lama?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular