PT Pos Jadi Distributor Surat Suara Pemilu 2024

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
11 July 2023 15:05
Pekerja PT Pos Indonesia mengemas barang yang akan dikirim ke berbagai daerah di Indonesia, Selasa (29/9/2020). 

Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia menyampaikan pada masa pandemi Covid-19 perusahaan yang melayani kiriman barang antar pelanggan (customer to customer) serta pebisnis ke pelanggan (business to customer) cenderung naik.

Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik (Asperindo) mengungkapkan walaupun hampir seluruh aktivitas investasi dan ekspansi bisnis jasa pengiriman ekspres tertunda karena pandemi Covid-19, tetap ada sejumlah perusahaan jasa kurir yang melakukan ekspansi.

Ketua DPP Asperindo Mohammad Feriadi mengatakan jasa pengiriman ekspres sangat dibutuhkan masyarakat di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta terutama.  

Menurut pandangan kami ini ekspansi di tengah mode survival sangat positif mengingat jasa pengiriman memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat saat PSBB, perekonomian harus tetap berjalan dan jasa pengiriman ada dalam ekosistem,
Foto: Pos Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pos Indonesia (Persero) ditunjuk oleh pemerintah untuk melaksanakan tugas dalam persiapan menghadapi penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) tahun 2024 mendatang dalam aspek logistik.

Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal R. Djoemadi mengatakan, penugasan tersebut terkait dengan pendistribusian surat suara pemilu dalam pesta demokrasi yang akan digelar tahun depan. Dalam hal ini, perseroan juga telah berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) demi proses pemilu berjalan lancar.

"Untuk mengantisipasi dalam ketepatan waktu ini dan membuat rute-rute yang detail kami koordiansi dengan KPU. Sudah berkali-kali kami melakukan rapat-rapat," ujarnya di gedung DPR RI Komisi VI, Selasa (11/7/2023).

Dalam penugasan ini, lanjutnya, perseroan juga menggandeng BUMN lain di sektor logistik. Di antaranya, PT Kereta Api Indonesia (Persero), Damri, PT Pelni, PT Pelindo, PT Angkasa Pura I dan Angkasa pura II, termasuk PPD.

"Kalau di kategorikan ada first mile, mid mile, dan last mile. Kita sudah berbagi peran di BUMN siapa yg mengerjakan first mile, mid mile, dan last mile. Jadi pemilu ini tak mungkin dikerjakan PT Pos sendiri," ungkapnya.

Bahkan, kata dia, pihaknya juga akan menggandeng pihak swasta jika dalam kondisi tertentu demi ketepatan waktu pendistribusian surat suara. "Karema sangat ketata waktunya dan sangat banyak resources yang dperlukan," imbuhnya.

Di sisi lain, perseroan juga akan mengupayakan biaya logistik yang kompetitif dan harus dapat menurunkan biaya operasional. "Kami sudah menghitung setiap perusahaan, mengoptimalkan transportasi baik laut, darat, udara, serta berbagai terminal," ucapnya.

Dalam pendistribusian surat suara, Faizal menyebut, berbagai armada akan dikerahkan mulai dari motor, truk, wing box, kapal roro, bus, dan kargo udara.

Selain transportasi, juga sudah disiapkan kantor cabang, gudang-gudang, dan terminal sebagai bagian daru logistik multi moda. Ada sebanyak 10 ribu armada dan 4.500 titik di berbagai kecamatan.

Bahkan, lebih dari sejuta rute bukan hanya dari domestik dan 200 negara tujuan bagi Warga Negara Indonesia yang tinggal di luar negeri.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kisah Kejayaan BUMN Pertama RI Sebelum Sempat 'Mati Suri'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular