IHSG Roman-romannya Bisa Ditutup Hijau, Ini Alasannya

Tri Putra, CNBC Indonesia
10 July 2023 12:57
Pengunjung melintas dan mengamati pergerakan layar elektronik di di Jakarta, Selasa (2/1/2018).
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau pada perdagangan sesi I Senin (10/7/2023). IHSG menguat 0,42% ke posisi 6.744,54. IHSG masih bertahan di level psikologis 6.700 pada sesi I hari ini.

Secara sektoral, sektor properti menjadi penopang terbesar penguatan IHSG pada sesi I hari ini, yakni sebesar 1,54%. Selain itu, sektor energi juga menjadi leader IHSG yakni sebesar 1,05%, kemudian sektor non-siklikal sebesar 0,57%.

Penguatan IHSG terjadi di tengah bervariasinya pergerakan bursa Asia pada hari ini. Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,46%, Shanghai Composite China naik tipis 0,01%, dan Straits Times Singapura juga naik 0,23%.

Sedangkan untuk indeks Nikkei 225 Jepang merosot 0,41%, ASX 200 Australia naik 1,06%, dan KOSPI Korea Selatan turun naik 0,66%.
Pelaku pasar di global termasuk di Indonesia akan memantau rilis data inflasi China dan Amerika Serikat (AS) pada pekan ini.

Sementara itu dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juni 2023 mengalami penurunan ke level 127,1 dari sebelumnya 128,3 pada Mei 2023.

Penurunan ini didorong oleh melemahnya optimisme keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap ekonomi ke depan.

"Hal tersebut tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Juni 2023 yang masing-masing tercatat sebesar 116,8 dan 137,5," tulis Bank Indonesia (BI) dalam laporan Survei Konsumen Bank Indonesia, Senin (10/7/2023).

Angka ini lebih rendah dari 118,9 dan 137,8 pada Mei 2023. BI mengklaim pada Juni 2023, keyakinan konsumen terpantau tetap optimis pada seluruh kategori pengeluaran.

Secara triwulanan, BI mencatat IKK triwulan II-2023 mengindikasikan optimisme konsumen semakin kuat dengan IKK tercatat pada level 127,2, lebih tinggi dibandingkan 122,9 pada triwulan I-2023.

Analisis Teknikal

Analisa TeknikalFoto: Tri Putra
Analisa Teknikal

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu 1 jam (hourly) menggunakan moving average (MA) dan Fibonacci retracement untuk mencari resistance dan support terdekat.

Pada sesi I, IHSG membentuk satu candle bullish marubozu dan dua candle merah. IHSG masih mampu bertahan di atas support terdekat berupa Fibonacci 78,6% (6.735).

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik 1 jam, posisi RSI turun ke 61,85, masih melanjutkan penurunan sejak berada di area oversold (80) pada Kamis pekan lalu.

Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MACD berada di atas garis sinyal, dengan kecenderungan menyempit.

Di sesi II, IHSG berpeluang ditutup di zona hijau dengan resistance terdekat di 6.766 (Fibonacci 100%) dan support terdekat untuk IHSG berada di 6.735 (Fibonacci 78,6%) dan di MA 20 (6.727).

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Big Caps Rontok Berjamaah, IHSG Gak Bakal Happy Weekend

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular