Debut Perdana, Saham WIDI Langsung Naik 10%

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Senin, 10/07/2023 09:16 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan jasa sewa alat berat, PT Widiant Jaya Krenindo Tbk. (WIDI) telah resmi mencatatkan sahamnya di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melakukan pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) sebanyak 400.000.000 atau setara dengan 25% dari modal yanh ditempatkan dan disetor dengan harga penawaran adalah sebesar Rp 100 per saham.

Sehingga nantinya akan meraup dana segar sebesar Rp 40 miliar.

Dalam debut perdananya hari ini, Senin (10/7/2023), saham WIDI langsung naik 10% ke level Rp 110 dari harga saham perdananya, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 176 miliar.


Selain itu, perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak 420 juta waran seri I yang menyertai saham baru Perseroan atau sebanyak 35% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO.

Waran seri I diberikan secara cuma‐cuma sebagai insentif bagi para pemegang Saham Baru yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang 20 saham baru berhak memperoleh 21 waran seri I dimana setiap 1 waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.

Waran yang diterbitkan mempunyai jangka waktu selama 1 tahun sejak pencatatan. Harga pelaksanaan waran sebesar Rp 120 per lembar.

Direktur Utama Perseroan Bernard Widianto menyampaikan, aksi korporasi ini merupakan langkah yang dilakukan untuk mendukung sumber pendanaan dalam meningkatkan kapasitas dan menambah jenis alat berat.

"Sehingga dapat memenuhi permintaan pelanggan lama dan pelanggan baru, dengan meningkatnya kapasitas dan menambah jenis alat berat akan berdampak pada peningkatan profit yang pada akhirnya value perusahaan akan meningkat," ujarnya, Senin (10/7).

Selain itu, tujuan Perseroan melakukan IPO juga guna untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas Perseroan agar Perseroan memiliki Good Corporate Governance (GCG) yang baik.

"Pengembangan tersebut akan sangat menopang pendapatan Perseroan ke depannya yang akan berdampak pada profit Perseroan beberapa tahun ke depan dan juga akan meningkatkan kemampuan pendanaan dari kas Perseroan untuk menghadapi tantangan ekspansi di masa depan. Selain itu dengan diperolehnya dana hasil IPO, Perseroan akan memiliki struktur permodalan yang semakin sehat," jelasnya.

Adapun seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO ini, sekitar 58,36% atau sekitar Rp 22,2 miliar akan digunakan untuk pembelian alat berat dari pihak ketiga dalam rangka menambah kapasitas dan diversifikasi bisnis penyewaan alat berat.

Sedangkan sisanya akan dipergunakan yaitu untuk pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari, antara lain namun tidak terbatas untuk pembayaran gaji karyawan, tunjangan karyawan, serta untuk modal kerja berupa gaji operator, biaya pemeliharaan alat berat, biaya overhaul terhadap komponen di dalam mesin alat berat, biaya overtime, biaya mobilisasi-demobilisasi alat berat/crane, biaya transportasi, dan lain-lain.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Melantai di Bursa, Merry Riana Bangun Masa Depan Edukasi