Jelang KTT ASEAN Plus, WIKA Kebut Rehabilitasi JCC

Teti Purwanti, CNBC Indonesia

07 July 2023 09:40

Foto: PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) akan mempercepat penyelesaian rehabilitasi Jakarta Convention Center (JCC), di Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta. (Dok. Wika)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) akan mempercepat penyelesaian rehabilitasi Jakarta Convention Center (JCC), di Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta. Rehabilitasi rencananya akan selesai dalam waktu 105 hari atau selesai Agustus 2023 mendatang, sesuai dengan kontrak yang berlaku.

WIKA dipercaya oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk melaksanakan rehabilitasi dengan nilai kontrak Rp 115,9 miliar. Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito (ABW) menyampaikan proyek ini menjadi salah satu bentuk dukungan perusahaan untuk menyediakan sarana dan prasarana yang aman, untuk menyukseskan perhelatan KTT ASEAN Plus 2023 pada September.

"Rehabilitasi akan menampilkan wajah baru JCC melalui desain yang lebih fresh dengan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia dalam kancah internasional," ujar Agung dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (7/7/2023).

Baca:

Top! Konsisten Kembangkan SDM, Wika Realty Raih 3 Penghargaan

Pada proyek ini, WIKA melakukan rehabilitasi yang mencakup renovasi pada gedung, perbaikan lanskap, dan area parkir untuk para tamu yang akan hadir, diantaranya pemimpin negara-negara di ASEAN dan negara mitra wicara ASEAN. Agung menambahkan bahwa kepercayaan ini menjadi buah dari keberhasilan WIKA merampungkan berbagai proyek dengan waktu singkat dengan mempertahankan kualitasnya yang unggul.

Perolehan kontrak JCC juga berkontribusi pada perolehan kontrak perusahaan. Hingga Mei 2023, kontrak baru mencapai Rp 10,48 triliun. Kontribusi terbesar kontrak tersebut, berasal dari segmen EPCC dilanjutkan dengan industri, infrastruktur dan bangunan gedung, serta realti properti.

Dari sisi kepemilikan, sebagian besar proyek yang diraih oleh WIKA berasal dari BUMN dan Swasta dengan kontribusi terbesar dari segmen industri penunjang konstruksi. Sedangkan untuk proyek pemerintah dengan skema pembayaran monthly progress.