Profil 4 Calon Komisioner OJK, Pejabat BI Vs Eks Bos Bursa
Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah mengantongi empat nama calon Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) usulan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal ini telah dikonfirmasi oleh Ketua Badan Anggaran Said Abdullah kepada CNBC Indonesia, Kamis (6/7/2023).
Empat nama itu untuk dua posisi berbeda, yakni Calon Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya merangkap Anggota DK dan Calon Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya merangkap Anggota DK.
Keempat calon tersebut akan memasuki uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test oleh Komisi XI DPR RI. Selanjutnya dua orang terpilih dibawa Sidang Paripurna DPR untuk pengambilan kesepakatan.
Profil empat calon anggota DK OJK baru
Calon Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya merangkap Anggota DK OJK:
Agusman
Ia saat ini menjabat sebagai Direktur Eksekutif di Bank Indonesia, yakni Kepala Departemen Audit Internal.
Mengutip laman BI, Agusman Lahir di Padang pada tahun 1965. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana di bidang Akuntansi Universitas Andalas pada tahun 1989. Mendapat gelar Master di bidang Economics dan Finance dari Curtin University of Technology pada tahun 1998. Mendapat gelar Ph.D di bidang Banking & Finance dari Australian National University pada tahun 2006.
Agusman memulai kariernya di BI pada tahun 1992. Sejak tahun 2020, Agusman menjabat sebagai Kepala Departemen Audit Internal. Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Departemen Surveillance Sistem Keuangan (2016-2017), Kepala Departemen Komunikasi (2017-2019), dan Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan (2019).
Adi Budiarso
Sejak tahun 2020, ia menjabat sebagai Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan (PKSK), Badan Keuangan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Mengutip laman BKF Kemenkeu, Adi lahir di Salatiga, 1 September 1970. Ia meraih gelar Diploma IV STAN pada tahun 1997. Pada tahun 2001, Adi memperoleh gelar Master of Accounting dari University of Southern California and dilanjutkan dengan gelar Doctor of Business Administration dari University of Canberra di tahun 2014.
Ia mengawali karir sebagai pelaksana di Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Kemenkeu pada tahun 1990. Sebelum bertugas di BKF, pernah menjabat sebagai Kepala Central Transformation Office (CTO) pada Sekretariat Jenderal, Kementerian Keuangan tahun 2014 hingga 2018.
Adi juga pernah mengemban amanat sebagai Sekretaris Kerja Panitia Nasional 2018 Annual Meetings IMF-World Bank Group tahun 2018 di Bali. Kemudian, ia pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilatera, BKF.
Calon Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto merangkap Anggota DK OJK:
Hasan Fawzi
Ia menjabat Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 29 Juni 2018. Hasan juga saat ini menjabat sebagai Komisaris Independen PT Merdeka Baterry Materials Tbk. (MBMA).
Mengutip laman OJK, Hasan lahir di Purwakarta pada tanggal 27 April 1970. Ia meraih gelar Sarjana Teknik dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1993 dan memperoleh gelar Master of Business Administration (MBA) dari Universitas LÍAE de Grenoble, Universite Pierre Mendes, France, dan gelar Magister Manajemen (MM) dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia di tahun 2008.
Hasan memulai karir di PT Kliring Depositori Efek Indonesia dengan posisi terakhir sebagai Kepala Departemen Pengembangan Sistem (1993-1997), kemudian bergabung dengan KPEI dengan posisi terakhir sebagai Kepala Divisi Teknologi Informasi (1997-2008). Menjadi Direktur PHEI (20082012) dan Direktur Utama KPEI selama dua periode (2012-2015 dan 2015-2018)
Erwin Haryono
Sejak tahun 2020, Erwin menjabat sebagai Direktur Eksekutif BI, yakni Kepala Departemen Komunikasi. Mengutip laman resmi BI, ia lahir di Bogor pada tahun 1966.
Setelah menempuh pendidikan di bidang Ilmu Ekonomi & Studi Pembangunan Universitas Diponegoro pada tahun 1990, Erwin melanjutkan pendidikan di International University of Japan dan mendapatkan gelar Master di bidang Economics International Development pada tahun 1998.
Erwin mengawali karir di Bank Indonesia pada tahun 1994.
(mkh/mkh)