Isu Pelanggaran Subkontrak, Saham Agensi BTS-EXO Ambles

Tri Putra, CNBC Indonesia
05 July 2023 16:20
Ilustrasi Hybe dan SM Entertainment
Foto: Ilustrasi Hybe dan SM Entertainment

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham perusahaan agensi K-pop merosot pada Rabu (5/7/2023) waktu setempat setelah adanya penyelidikan yang dilakukan oleh pengawas antimonopoli Korea Selatan (Korsel).

Saham Hybe, agensi yang menaungi boyband fenomenal BTS, sempat ambles 3%, sedangkan SM Entertainment, yang berada di balik EXO hingga Red Velvet, turun hingga 2,19%. Kedua saham tersebut mengurangi sebagian kerugian mereka pada penutupan sesi I.

Kemudian, saham YG Entertainment, yang memayungi girl band hits Blackpink, sempat melemah 1,49%, tetapi berbalik arah dengan naik 1,73% pada lanjutan perdagangan saham Korsel.

Komisi Perdagangan Adil (FTC) Korsel meluncurkan penyelidikan atas dugaan penyalahgunaan kekuasaan di agensi hiburan besar, demikian jelas media lokal Korea Selatan Yonhap News pada Rabu, mengutip sumber anonim.

Laporan itu mengatakan, badan pemerintah mengirim 'pemeriksa' ke kantor Hybe, SM Entertainment, YG Entertainment, menurut pemberitaan CNBC International, Rabu (5/7).

Yonhap melaporkan, perusahaan-perusahaan ini diduga melanggar "undang-undang subkontrak" negara, termasuk menggunakan kontrak lisan alih-alih dokumen tertulis dan menunda pembayaran saat memproduksi album dan merchandise.

Ketika dihubungi oleh CNBC International, FTC Korea Selatan mengatakan mereka tidak dapat mengkonfirmasi atau menyangkal laporan Yonhap tersebut. YG Entertainment, SM Entertainment, dan Hybe juga tidak menanggapi permintaan tanggapan atas laporan Yonhap.
Masih Moncer di 2023

Saham dari empat agensi K-pop terbesar di Negeri Gingseng, yakni Hybe Co., SM Entertainment Co., YG Entertainment Inc. dan JYP Entertainment Corp, melonjak setidaknya 30-an% tahun ini, dua kali lipat kenaikan indeks acuan utama Kospi.

Performa yang kuat di 2023 berarti, saham K-Pop kini telah melampaui tingkat pengembalias alias return saham dari label rekaman internasional raksasa macam Universal Music Group NV dan Warner Music Group Corp.

Dari BTS hingga Blackpink, meroketnya grup pop Korsel telah memicu euforia pada investor ekuitas di pasar yang tengah kurang katalis positif.
Bahkan, Goldman Sachs Group Inc. dan banyak broker meningkatkan target harga (TP) mereka bulan lalu, menjadikan sektor K-Pop salah satu yang paling populer di samping saham yang terkait dengan baterai kendaraan listrik (EV).

"Ada setengah lusin artis dan grup baru yang bermunculan di pasar musik setiap minggu," kata Jangwon Lee, yang menciptakan exchange-traded fund (ETF) yang berisikan saham hiburan di bursa Korsel, dikutip BloombergNews (2 Juni 2023).

"Hal tersebut tampaknya sedang dalam proses untuk menjadi sesuatu yang akan bertahan lebih lama. Itu sebabnya kami melihat lonjakan saham K-pop, hiburan Korea," imbuh Jangwon.

Di antara agensi K-pop terbesar, YG Entertainment telah melonjak lebih dari 70,8% tahun ini. JYP Entertainment melesat 70,2% sementara SM Entertainment naik 43,5% year to date (YtD).


Goldman menaikkan target harganya untuk JYP menjadi 130.000 won (US$98) dari 97.000 won di Mei sambil mempertahankan rekomendasi belinya.
Demikian pula, beberapa broker lokal meningkatkan Hybe, YG, dan SM setelah perusahaan melaporkan pendapatan kuartal pertama, sedangkan Netflix berjanji untuk menginvestasikan US$2,5 miliar untuk konten Korea selama empat tahun ke depan.

"Meskipun saat ini kami sebagian besar berfokus pada artis K-pop...tiga hingga lima tahun dari sekarang, saat kami mulai berekspansi ke pasar global, termasuk AS, Eropa, dan Jepang, kami pasti akan membangun keseimbangan yang lebih besar dalam hal cakupan geografis kami," CFO HYBE, Kyung-Jun Lee, mengatakan kepada investor pada 2 Mei lalu.

Menurut catatan Asia Fund Managers (2 Juni 2023), pendapatan HYBE dalam tiga bulan pertama tahun 2023 meningkat sebesar 44,1% menjadi 410,64 miliar won (US$314,72 juta).

Selain itu, meskipun band paling populer mereka BTS sedang rehat dari konser, perusahaan mengungkapkan, penjualan album BTS naik hampir tiga kali lipat pada kuartal pertama 2023 (Januari hingga Maret). Lebih lanjut, margin laba usaha perseroan untuk kuartal pertama sebesar 12,8% atau kurang lebih sama dengan tahun lalu.

Pendapatan JYP Entertainment tumbuh sebesar 74,1% YoY menjadi 118 miliar won ($90,43 juta) selama periode yang sama. Dan laba kotornya meningkat sebesar 92,1%. Laba bersih perusahaan juga naik 155,1% YoY menjadi 42,7 miliar won ($32,72 juta), sedangkan penjualan albumnya meningkat 66%.
Sementara itu, pesaing SM Entertainment mengalami peningkatan pendapatan 20,3% yoy menjadi 203,9 miliar won ($156,27 juta).

Perusahaan, yang memiliki kapitalisasi pasar (market cap) tertinggi kedua di antara semua perusahaan K-Pop Korsel, mencatatkan kenaikan laba kotor sebesar 4,9% YoY menjadi 72,2 miliar won (US$55,33 juta). Selain itu, pendapatan konsernya tumbuh 26 kali lipat dari tahun lalu menjadi 19,2 miliar won (US$14,71 juta).

Tidak ketinggalan, raksasa agensi K-Pop Korea Selatan YG Entertainment menikmati peningkatan pendapatan kuartalan sebesar 108,6% yoy menjadi 157,5 miliar won (US$120,68 juta) pada 2023. Laba bersih YG juga meningkat sebesar 437,5% yoy menjadi 31,3 miliar won (US$23,98 juta).

Kini, industri K-Pop menghasilkan sekitar US$10 miliar untuk ekonomi Korsel setiap tahun.

"Sektor K-Pop akan mencatat pertumbuhan pasar yang solid dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 12% pada 2022-28 melalui kehadiran yang lebih kuat di pasar global dan upaya monetisasi dari produsen K-pop," perkiraan Sanford Bernstein, dikutip Asia Fund Managers (2 Juni 2023).

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular