Mayoritas Kripto Kebakaran Gara-Gara Bitcoin, Ada Apa?

mza, CNBC Indonesia
05 July 2023 14:35
FILE PHOTO: Bitcoin (virtual currency) coins placed on Dollar banknotes, next to computer keyboard, are seen in this illustration picture, November 6, 2017.  REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
Foto: REUTERS/Dado Ruvic

Jakarta, CNBC Indonesia - Top dua kripto terkoreksi pada perdagangan hari ini, namun secara mingguan tujuh kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar masih berada di zona hijau. Meskipun terkoreksi, Bitcoin masih di atas level psikologis US$30 ribu selama 13 hari berturut-turut.

CoinMarketCap mencatat hari Rabu (5/7/2023) pukul 10.20 WIB. Bitcoin terkoreksi 1,30% ke US$30.860,92. Pekan ini, BTC sudah menguat 1,07%.

Ethereum turun tipis 0,73% ke US$1.942,19, secara mingguan Ethereum terapresiasi 3,76%.

Sementara itu, Binance mampu menguat 1,24% ke harga US$ 243,24 per koin. Dalam tujuh hari terakhir, BNB berada di zona hijau 3,05%.

Penurunan kripto dua kripto terbesar juga menyebabkan mayoritas koin digital terkoreksi. CoinDesk Market Index (CMI), sebuah indeks pengukur performa pasar mata uang digital menunjukkan penurunan 0,9% ke 1.262.

Penurunan ini juga diikuti oleh penurunan minat investasi pada koin digital. Mengutip CoinDesk, data CoinGlass menunjukkan bahwa minat pasar bertahan di nilai US$14,38 miliar.

Koreksi mayoritas koin disinyalir akibat tingginya suku bunga The Fed dan potensi sikap hawkish-nya hingga akhir tahun. Penurunan likuiditas dolar AS akan menyebabkan dolar terapresiasi, sehingga pelaku pasar akan cenderung mengkonversi dari kripto ke mata uang fiat. Penurunan volume perdagangan juga menjadi kekhawatiran investor akan likuiditas dari aset kripto.

Hal ini berpotensi menyebabkan aksi penjualan mata uang digital, sehingga mengalami koreksi. Tidak hanya itu, suku bunga tinggi juga menyebabkan sikap risk off atau menghindari aset dengan risiko tinggi. Pelaku pasar memperkirakan suku bunga AS masih berpotensi meningkat dua kali sepanjang pada tahun ini.

Mata uang fiat yang dianggap berharga cenderung akan diinvestasikan pada aset defensif. Aset keuangan kripto dan teknologi yang masih belum teruji secara historis jangka panjang akan tergolong sebagai aset dengan risiko tinggi.

Selain itu, keberagaman pergerakan kripto dan sepinya perdagangan disebabkan oleh penantian pelaku pasar akan rilis data ekonomi pekan ini. Investor cenderung wait and see sambil menunggu Amerika selaku negara pemimpin mata uang dengan dolar-nya yang akan merilis data klaim pengangguran, ekspor-impor, dan neraca perdagangan hari Kamis. Data gaji non pertanian dan rasio pengangguran akan rilis hari Jumat.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(mza/mza)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas, Harga Bitcoin Longsor ke bawah US$ 29.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular