Bursa Asia Ditutup Beragam, Nikkei Merosot Nyaris 1%

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
04 July 2023 16:43
Bursa Asia
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia-Pasifik ditutup beragam pada perdagangan Selasa (4/7/2023), di tengah masih lesunya perekonomian China dan mendinginnya kembali inflasi di Korea Selatan.

Indeks Hang Seng Hong Kong ditutup menguat 0,57% ke posisi 19.415,68, Shanghai Composite China naik tipis 0,04% ke 3.245,35, dan ASX 200 Australia terapresiasi 0,45% menjadi 7.279.

Sedangkan untuk indeks Nikkei 225 Jepang ditutup merosot 0,98% ke posisi 33.422,5, Straits Times Singapura turun 0,1% ke 3.203,77, KOSPI Korea Selatan melemah 0,35% ke 2.593,31, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir terkoreksi 0,22% menjadi 6.681,75.

Investor sepertinya masih cenderung merespons negatif dari masih lesunya aktivitas manufaktur di China pada Juni 2023.

Kemarin, data aktivitas manufaktur yang tergambarkan pada Purchasing Manager's Index (PMI) versi Caixin periode Juni 2023 dirilis, di mana hasilnya menunjukkan ada pelandaian meski masih berada di zona ekspansi.

PMI manufaktur China versi Caixin pada Juni 2023 turun menjadi 50,5, dari sebelumnya pada Mei lalu di angka 50,9.

Namun, data PMI manufaktur China versi resmi (NBS) dan swasta (Caixin) cenderung berbeda. Versi NBS, PMI manufaktur masih berada di zona kontraksi dan angkanya cenderung naik pada Juni 2023, yakni menjadi 49, dari sebelumnya di angka 48,8.

Angka tersebut, dikombinasikan dengan survei resmi Jumat pekan lalu yang menunjukkan berlanjutnya penurunan aktivitas manufaktur, menambah bukti bahwa ekonomi China kehilangan momentum pada kuartal kedua karena permintaan melemah.

PMI yang lemah, yang dianggap sebagai indikator ekonomi utama, menunjukkan China masih berjuang untuk mempertahankan pemulihan pascapandemi Covid-19 yang terlihat awal tahun ini. Pemulihan terjadi di tengah penurunan properti yang mengakar, pengangguran kaum muda yang tinggi, dan tekanan deflasi.

Investor kini mengharapkan lebih banyak dukungan kebijakan untuk mendukung pemulihan ekonomi China yang tertatih-tatih. Di sisi lain, bank sentral China (People Bank of China/PBoC) kembali memangkas suku bunga pinjaman utama pada Juni lalu untuk menopang aktivitas ekonomi.

Sementara itu dari Australia, bank sentral (Reserve Bank of Australia/RBA) memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya di level 4,1% pada hari ini. Hal ini meleset dari perkiraan pasar dalam survei Trading Economics yang memperkirakan RBA akan kembali menaikkan suku bunga acuannya menjadi 4,35%.

Meski menahan suku bunga acuannya, tetapi RBA menegaskan kembali peringatannya bahwa pengetatan lebih lanjut mungkin diperlukan untuk menurunkan inflasi.

Bank sentral Negeri Kanguru tersebut telah menaikkan suku bunga sebesar 400 basis poin (bp) sejak Mei tahun lalu, dalam siklus pengetatan paling agresif dalam sejarah modern untuk menjinakkan inflasi.

Kemudian dari Korea Selatan, inflasinya pada Juni 2023 mengalami penurunan. Inflasi berdasarkan consumer price index (CPI) periode Juni 2023 turun menjadi 2,7% (), dari sebelumnya pada Mei lalu sebesar 3,3% (yoy).

Sedangkan secara bulanan (month-to-month/mtm), CPI Negeri Ginseng pada bulan lalu juga turun menjadi 0%, dari sebelumnya pada Mei lalu sebesar 0,3% (mtm).

Sementara untuk CPI inti, yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang bergejolak, melambat menjadi 3,5%, dari 3,9% sebulan sebelumnya, menandai kenaikan tahunan paling lambat sejak Mei 2022.

Harga produk minyak turun 4,0% selama sebulan dan produk pertanian turun 0,9%, namun harga utilitas publik naik 2,2%.

Harga jasa naik 3,3% dari tahun sebelumnya, lebih lemah dari 3,7% di bulan Mei dan paling lambat dalam 14 bulan.

Bank sentral Korea Selatan (Bank of Korea/BoK) mempertahankan kebijakan moneter dengan mempertahankan suku bunga acuannya pada pertemuan sebelumnya dan kampanye pengetatannya diperkirakan akan berakhir.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investor Masih Lakukan Aksi Profit Taking, Bursa Asia Lesu Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular