IHSG Berakhir Cerah, 8 Saham Ini Bantuin Menguat
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Senin (3/7/2023), di mana pada hari ini merupakan perdagangan perdana di semester II-2023.
Hingga akhir perdagangan, IHSG menguat 0,52% ke posisi 6.696,72. Tinggal sedikit lagi IHSG dapat menyentuh kembali level psikologis 6.700.
Secara sektoral, sektor energi menjadi penopang penguatan IHSG terbesar pada hari ini, yakni sebesar 1,27%.
Selain itu, beberapa saham turut menjadi penopang IHSG, sehingga indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut berhasil menguat.
Berikut saham-saham yang menopang IHSG pada perdagangan hari ini.
Emiten | Kode Saham | Indeks Poin | Harga Terakhir | Perubahan Harga |
Bank Mandiri | BMRI | 14,24 | 5.350 | 2,88% |
Bank Rakyat Indonesia | BBRI | 6,16 | 5.475 | 0,92% |
GoTo Gojek Tokopedia | GOTO | 3,88 | 112 | 1,82% |
Adaro Energy Indonesia | ADRO | 3,34 | 2.330 | 4,48% |
Bayan Resources | BYAN | 2,92 | 15.650 | 0,97% |
Merdeka Copper Gold | MDKA | 2,61 | 3.150 | 2,94% |
Charoen Pokphand Indonesia | CPIN | 2,54 | 5.425 | 2,84% |
Astra International | ASII | 2,36 | 6.825 | 0,74% |
Chandra Asri Petrochemical | TPIA | 1,99 | 2.220 | 2,30% |
Bukit Asam | PTBA | 1,80 | 3.440 | 5,52% |
Bank Central Asia | BBCA | 1,85 | 8.625 | 0,58% |
Ace Hardware Indonesia | BMRI | 2,30 | 10.000 | 100,76% |
Telkom Indonesia | TLKM | 1,18 | 3.780 | 0,80% |
Astra International | ASII | 1,13 | 5.700 | 0,88% |
Sumber: Refinitiv
Saham emiten perbankan dengan kapitalisasi pasar terbesar keempat di bursa yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi penopang terbesar IHSG pada perdagangan hari ini yakni mencapai 14,2 indeks poin.
IHSG menyusul bursa saham global yang juga cerah pada hari ini dan akhir pekan lalu. Di Asia-Pasifik, indeks Nikkei 225 Jepang melejit 1,7%, Hang Seng Hong Kong terbang 2,06%, Shanghai Composite China melesat 1,31%, Straits Times Singapura naik tipis 0,04%, ASX 200 Australia menguat 0,59%, dan KOSPI Korea Selatan melonjak 1,49%.
Bursa AS, Wall Street pada perdagangan Jumat akhir pekan lalu juga ditutup bergairah. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,84%, S&P 500 melesat 1,23%, dan Nasdaq Composite berakhir melonjak 1,45%.
IHSG yang menguat terjadi setelah dirilisnya data inflasi pada periode Juni 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi RI pada Juni 2023 sebesar 0,14% secara bulanan (month-to-month/mtm) dan 3,52% secara tahunan (year-on-year/yoy)
"Inflasi terjadi sebesar 0,14%,"kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Senin (3/7/2023)
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 10 institusi memperkirakan inflasi Juni 2023 akan menembus 0,25%, dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,09%.
Hasil polling juga memperkirakan inflasi tahunan akan menembus 3,62% pada bulan ini. Inflasi inti (yoy) diperkirakan mencapai 2,64%.
Sebagai catatan, inflasi Mei tercatat 0,09% (mtm) dan 3,0% (yoy). Inflasi inti tercatat sebesar 2,66%.
Hal ini menjadi potensi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunganya lebih awal, menurut beberapa ekonom. Inflasi di Asia Tenggara berangsur-angsur mereda sejak mencapai puncaknya September lalu sebesar 6%.
Kebijakan BI yang sudah agresif menaikkan suku bunga lebih awal mencapai 5,75% berdampak pada pengendalian harga lebih awal. BI yang menetapkan target inflasi dikisaran 2%-4% memicu spekulasi bahwa suku bunga akan segera diturunkan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
market@cnbcindonesia.com
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)