IHSG Gagal Menghijau, 4 Saham Ini Penyebabnya
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah tipis pada perdagangan sesi I Selasa (27/6/2023), setelah sempat bergerak di zona hijau.
Hingga pukul 12:00 WIB, IHSG turun tipis 0,04% ke posisi 6.661,955. IHSG masih diperdagangkan di level psikologis 6.600 pada perdagangan sesi I hari ini.
Secara sektoral, sektor energi menjadi pemberat terbesar IHSG pada sesi I hari ini, yakni sebesar 1,67%. Kemudian disusul sektor kesehatan sebesar 0,91%.
Beberapa saham menjadi pemberat IHSG pada hari ini. Berikut saham-saham yang menjadi pemberat IHSG pada hari ini.
Emiten | Kode Saham | Indeks Poin | Harga Terakhir | Perubahan Harga |
Bayan Resources | BYAN | -8,67 | 15.550 | -2,81% |
GoTo Gojek Tokopedia | GOTO | -5,77 | 111 | -2,63% |
Bukit Asam | PTBA | -4,64 | 2.680 | -14,92% |
Kalbe Farma | KLBF | -1,48 | 2.040 | -1,45% |
Sumber: Refinitiv
Saham raksasa batu bara dengan kapitalisasi pasar terbesar ketiga di bursa yakni PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menjadi pemberat terbesar IHSG pada sesi I hari ini, yakni mencapai 8,7 indeks poin.
Libur panjang cuti bersama Hari Raya Idul Adha yang membuat perdagangan pasar saham RI hanya berlangsung selama dua hari yakni Senin dan Selasa, sehingga pasar diperkirakan tidak akan begitu agresif karena beberapa pelaku pasar sudah mempersiapkan liburan panjang tersebut.
Alhasil, pasar saham dalam negeri pun cenderung sepi. Hal ini terlihat dari nilai transaksi yang hanya mencapai Rp 3,9 triliun hingga sesi I hari ini. Bahkan dalam beberapa hari terakhir, nilai transaksi bursa tidak mencapai Rp 10 triliun.
Meski pasar cenderung sepi, tetapi pelaku pasar juga tetap memantau sentimen dari global, terutama dari Amerika Serikat (AS) terkait perilisan data ekonomi.
Beberapa data ekonomi cukup penting di AS akan dirilis pada pekan ini, seperti inflasi PCE dan data klaim pengangguran mingguan.
Selain itu, pidato Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell tetap berlanjut pada pekan ini. Pidato Powell masih menjadi perhatian penting bagi pelaku pasar dalam mengantisipasi arah kebijakan suku bunga pada pertemuan mendatang.
Powell dijadwalkan akan berbicara pada European Central Bank (ECB) Forum on Central Banking 2023 pada tanggal 28 Juni. Kemungkinan kenaikan suku bunga masih besar menurut Powell.
CNBC INDONESIA RESEARCH
market@cnbcindonesia.com
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)