Fundamental Kuat, BSI Raih Penghargaan untuk 3 Kategori Ini

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
Selasa, 27/06/2023 11:56 WIB
Foto: dok BSI

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mendapatkan penghargaan untuk tiga kategori, yaitu Main Index, High Growth, dan High Market Capitalization. Penghargaan tersebut diterima BSI karena dinilai memiliki kinerja positif di pasar modal.

Direktur Treasury & International Banking BSI Moh Adib mengatakan, BSI telah membuktikan kapasitasnya sebagai bank syariah terbesar di Indonesia yang diproyeksikan sebagai Top 10 Global Islamic Bank. Di mana BSI konsisten menjaga kepercayaan stakeholder, dalam hal ini investor atau pemegang saham.

"Ini membuktikan BRIS adalah saham menjanjikan yang diapresiasi investor. Penilaian tersebut salah satunya tak terlepas berkat kinerja fundamental BRIS yang sejak berdiri memang sudah baik dan positif," kata dia dalam siaran pers, dikutip Selasa (27/6/2023).


Dia menambahkan, apresiasi investor atas performa keuangan solid perseroan tersebut ditunjukkan dengan kenaikan harga saham BRIS sebesar 31% secara year to date (ytd) pada penutupan saham Kamis (22/6) lalu. Adapun pada perdagangan bursa pada Jumat (23/6) rentang saham BRIS diperdagangkan pada level 1.680-1.720.

Diketahui untuk penghargaan kategori High Growth yang diterima BSI berdasarkan penilaian atas pertumbuhan kinerja keuangan. Di mana pada 2021, tahun pertama BSI hadir setelah merger, laba bersih perseroan mencapai Rp3,03 triliun atau naik 38,42% secara tahunan.

Sedangkan pada 2022 BSI membukukan pertumbuhan laba bersih sekitar 41% atau mencapai Rp 4,2 triliun secara tahunan. Adapun per kuartal I-2023, BSI mencatatkan pertumbuhan laba bersih 47,65% atau sebesar Rp 1,45 triliun.

Kemudian untuk kategori High Market Cap, emiten dengan kapitalisasi pasar terendah yang masuk kategori ini adalah Rp21 triliun. Adapun per Jumat (23/6) BRIS mencatatkan market cap senilai Rp77,5 triliun.

Lalu untuk kategori Main Index dilihat berdasarkan kapitalisasi pasar dengan market cap terendah yakni Rp12 triliun dan market cap BRIS mencapai Rp77,5 triliun. Selain itu, dalam kategori tersebut saham yang dimiliki publik terendah 7,5% sesuai aturan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan persentase saham publik BRIS mencapai 9,87%.

Lebih lanjut Adib menyampaikan terima kasih kepada investor, nasabah, dan para stakeholder yang mengapresiasi kinerja baik BSI baik di pasar modal maupun secara fundamental. Pasalnya, saat ini saham merupakan salah satu instrumen investasi dengan pertumbuhan investor tertinggi, khususnya di kalangan generasi milenial.

Adib menekankan bahwa perusahaan berkomitmen menjaga kepercayaan dari investor. Hal tersebut dilakukan dengan cara menjaga kinerja positif dan bertumbuh di masa depan.

Sebab, perbankan maupun ekonomi syariah nasional memiliki prospek menjanjikan di masa yang akan datang. Seperti diketahui, penetrasi keuangan syariah masih minim yaitu di level 6,9% pada akhir 2022, sehingga memiliki ruang lebar untuk bertumbuh.

"Raihan positif BSI selama ini adalah berkat kerja sama semua pihak yang senantiasa ingin memajukan sektor keuangan dan perbankan syariah. Ke depan kami akan terus menjaga kinerja baik ini. Tentunya dengan dukungan seluruh stakeholders," pungkas dia.


(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi