
Kacau! 12 Saham Terancam ke Rp1, Ribuan Investor Nyangkut

Jakarta, CNBC Indonesia - Belasan saham tiba-tiba anjlok ke bawah level gocap alias Rp50 per saham seiring bursa memberlakukan aturan baru untuk papan pemantauan khusus. Ribuan investor tercatat 'nyangkut' di saham-saham tersebut.
Sebelumnya, dalam aturan anyar papan pemantauan khusus tahap pertama yang resmi diberlakukan per 12 Juni 2023, Bursa Efek Indonesia (BEI), menerapkan penerapan harga saham terendah Rp 1 per saham.
Dalam periode ini, metode perdagangan masih dilakukan secara Hybrid. Dalam papan ini, BEI menetapkan nilai Auto Rejection Bawah (ARB) 10%.
Sebelumnya, hanya saham yang tercatat di papan akselerasi yang harganya bisa turun ke Rp1 per saham.
Setidaknya ada 12 saham yang turun tajam hingga ke bawah level Rp30 per saham hanya dalam waktu 9 hari pasca-penerapan aturan di atas.
Saham PT Megalestari Epack Sentosaraya Tbk (EPAC) ambles ke Rp26/saham dari 9 Juni yang masih di Rp 50 per saham. Saham ini merosot 48% usai memerah hingga batas ARB papan pemantauan khusus selama 7 hari beruntun sejak 12 Juni.
Saham EPAC sebelumnya nyender di gocap sejak 12 April 2022 dan masuk daftar pemantauan khusus sejak 30 November 2022
Dalam papan pemantauan khusus, EPAC bersama 11 saham lainnya secara umum mendapatkan notasi kriteria 1 dan 7.
Kriteria 1 berarti harga rata-rata saham selama 6 bulan terakhir di Pasar Reguler dan/atau Pasar Reguler Periodic Call Auction kurang dari Rp51,00.
Sedangkan, notasi 7 berarti suatu saham memiliki likuiditas rendah dengan kriteria nilai transaksi rata-rata harian saham kurang dari Rp5.000.000 dan volume transaksi rata-rata harian saham kurang dari 10.000 saham selama 6 bulan terakhir di Pasar Reguler dan/atau Pasar Reguler Periodic Call Auction.
Dengan harga EPAC yang berada di Rp26 per 20 Juni 2023, sebanyak 6.353 investor menahan saham tersebut.
Setidaknya sejak Desember 2022, pemegang saham EPAC berada di kisaran 6.300-an.
Kemudian, saham PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk (KIAS) juga tersungkur ke bawah gocap hanya dalam waktu 9 hari. Kini saham emiten keramik tersebut bertengger di harga Rp26/saham setelah ARB 7 hari berturut-turut.
Saham KIAS sebelumnya berada di gocap sejak 19 Oktober 2021 dan dimasukkan ke daftar pemantauan khusus sejak 31 Maret 2022.
Adapun, jumlah investor yang 'nyangkut' di saham KIAS mencapai 5.087 orang.
Demikian pula, 10 saham lainnya yang ada di daftar di atas, dengan harga saham yang hampir separuh dari level gocap dan sebanyak 2.400 - 6.000 investor yang masih menjadi holder-nya.
Sebagaimana diketahui, bursa telah melakukan penerbitan Peraturan Bursa Nomor I-X tentang Penempatan Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas pada Papan Pemantauan Khusus yang berlaku pada 9 Juni 2023 dan Peraturan Bursa Nomor II-X tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas pada Papan Pemantauan Khusus yang akan berlaku pada 12 Juni 2023.
Selain itu, pada kriteria tertentu, masa lelang saham di papan ini dilakukan melalui periodic call auction. Teknis perdagangan periodik ini akan dilakukan dalam 5 sesi, dimulai pukul 09.00-15.55 WIB. Tiap sesinya akan dilakukan 3 fase, yaitu order collection phase, random closing dan order matching phase.
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menyebut, tujuan implementasi papan ini adalah untuk meningkatkan proteksi terhadap investor dengan cara menempatkan saham dengan kriteria tertentu di papan yang memiliki kriteria terpisah.
BEI sudah mengimplementasikan papan pemantauan khusus. Ini pengembangan daftar efek bersifat ekuitas dalam pantauan khusus yang sudah diimplementasikan 19 juli 2021," kata, pada Konferensi Pers yang dilakukan daring.
Sebelumnya, BEI telah merilis daftar 174 saham atau efek bersifat ekuitas dalam pemantauan khusus, yang berlaku efektif 5 Juni 2023. Dari daftar emiten tersebut, beberapa diantaranya merupakan emiten yang baru melantai di bursa.
Adapun emiten yang berhak untuk bertransaksi lewat periodic call auction memiliki kriteria tersendiri, yaitu kriteria nomor 7 seperti disebut di awal.
Sementara, di luar kriteria tersebut, masih akan dijalankan sistem continous auction, dimana transaksi lelang saham terjadi berkesinambungan seperti perdagangan normal.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(trp/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ternyata Ada 80-an Saham Gocap di Bursa, Nyangkut di Mana?