Kencana Energi (KEEN) Bagi Dividen US$ 1,6 Juta, Kapan?
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten sektor energi baru terbarukan (EBT), PT Kencana Energi Lestari Tbk. (KEEN) akan membagikan dividen tunai sebesar US$ 1,6 juta atau setara dengan rasio pembagian dividen 11,05% dari laba bersih 2022 yang sebesar US$ 14,48 juta, sehingga dividen per saham yakni Rp 6,50 per saham.
Pada tahun 2022 KEEN membukukan laba bersih US$14,48 juta atau setara Rp 227,81 miliar. Laba tersebut melonjak 81,03% dari laba 2021 senilai US$ 7,99 juta.
Sementara itu, sisa laba bersih sebesar USD 671,3 ribu akan diperuntukkan sebagai dana cadangan dan US$ 12,2 juta akan digunakan untuk operasional perusahaan. Hal tersebut telah diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Direktur Utama Kencana Energy Wilson Maknawi mengatakan sepanjang kuartal I tahun ini, perseroan meraih laba bersih US$ 5,67 juta atau naik 7,6% dari kuartal I-2022 senilai US$ 5,27 juta.
Kenaikan laba bersih ini seiring dengan pendapatan KEEN yang naik 36,28% menjadi US$ 13,17 juta atau setara Rp 198,33 miliar pada kuartal I-2023, dari kuartal I-2022 sebesar US$ 9,66 juta.
"Portofolio KEEN saat ini ialah PLTA Pakkat berkapasitas 18 MW, PLTA Air Putih 21 MW, PLTM Ma'dong 10 MW, PLTM Ordi Hulu 10 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) Tempilang 2 sebesar 5 MW, dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Tempilang 1,36 MWp," ujarnya dalam keterangannya, Selasa (20/6).
Wilson Maknawi menyampaikan di tengah optimisme pemulihan ekonomi di tahun 2023, kondisi perekonomian global dan pandemi Covid-19 diperkirakan masih berpotensi menimbulkan ketidakpastian. Namun demikian, perseroan yakin bahwa perlahan, kondisi ini akan mengalami perbaikan.
Di sisi kebutuhan energi, pengembangan dan inovasi alternatif sumber EBT terus didengungkan, mengingat Indonesia memiliki banyak sekali potensi EBT yang belum dimanfaatkan dengan maksimal. Sejalan dengan target bauran EBT pada tahun 2025 yang sebesar 23%, KEEN juga perlu mengembangkan usaha karena saat ini bauran EBT yang dimanfaatkan baru sekitar 14%.
"Di dalam pipeline, kami menargetkan dapat mengembangkan aset EBT hingga 500 MW," katanya.
Perincian proyek dalam pipeline jangka panjang di sektor energi hydro ialah PLTA Sumatera Utara 35 MW, PLTA Sulawesi 1 75 MW, PLTA Sulawesi 2 90 MW, dan PLTA Gorontalo 22 MW.
Di sektor energi angin, KEEN menargetkan pembangunan 2 Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Sulawesi Selatan dengan kapasitas masing-masing 62,5 MW dan 100 MW. KEEN juga berencana mengembangkan Solar PV 60 MW dan pembangkit listrik Hybrid 5 MW.
Selain PLTA, KEEN masuk ke sektor mini hydro, dan akan mengoperasikan PLTM Sumatera 2 4 MW, PLTM Sulawesi 3 6 MW, PLTM Sulawesi 4 10 MW, dan PLTM Nasal 10 MW. Perusaahan pun menargetkan bisnis kelistrikan dari Biomassa 10 MW dan Biogas 10 MW.
"KEEN sangat optimis akan mendapatkan proyek baru dan kelangsungan usaha KEEN sangat terjaga. Apalagi potensi pengembangan EBT di Indonesia mencapai sekitar 3.700 GWh namun baru dimanfaatkan sekitar 0,3%-nya," pungkasnya.
(rob/ayh)