Mata Uang Asia Jatuh Berguguran, Rupiah Paling Ambruk

mae, CNBC Indonesia
20 June 2023 10:22
Workers sort banknotes at a cash counting center for a public transport company in Huaian, Jiangsu province, China April 28, 2019. Picture taken April 28, 2019.  REUTERS/Stringer  ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. CHINA OUT.
Foto: Pekerja menghitung uang di pusat penghitungan uang tunai perusahaan angkutan umum di Huaian, provinsi Jiangsu, China. (REUTERS/Stringer)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang utama Asia ramai-ramai jeblok pada perdagangan hari ini. Rupiah menjadi mata uang terburuk dengan pelemahan terdalam dibandingkan yang lain.

Merujuk data Refinitiv, nilai tukar rupiah ada di posisi Rp 15.047/US$1. Mata uang Garuda melemah 0,33% terhadap dolar AS.
Pelemahan rupiah ini jauh lebih dalam dibandingkan ringgit Malaysia yang terkoreksi 0,28% ataupun renmimbi China yang tersungkur 0,21%.

Sebaliknya, mata uang won Korea dan yen Jepang menguat cukup tajam pada hari ini. Won Korea menguat 0,12% dan yen Jepang terapresiasi 0,16%.


Melemahnya mayoritas mata uang Asia dipicu oleh pelemahan ekonomi China serta keputusan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).

The Fed memang memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5,0-5,25% pada pekan lalu. Namun, The Fed mengisyaratkan masih akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak dua kali pada tahun ini.

Harapan pasar untuk melihat peluang pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat harus dikubur dalam-dalam.

Proyeksi kenaikan dua kali terlihat dari median proyeksi The Fed yang memperkirakan suku bunga ada di kisaran 5,5-5,75% pada 2023 dari 5-5,25% sebelumnya.
Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group, pasar kini melihat ada probabilitas sebesar 74,4% The Fed akan mengerek suku bunga acuan sebesar 25 bps pada Juli mendatang.

Proyeksi kenaikan ini bisa membawa bank sentral lain untuk menahan kebijakan dovish mereka, termasuk Bank Indonesia (BI).Pelaku pasar rupiah pun kini menunggu kebijakan moneter BI setelah pengumuman The Fed.

BI sendiri akan menggelar Rapat Dewan Gubernur pada Rabu dan Kamis pekan ini. Pasar memperkirakan jika BI masih akan menahan suku bunga acuan di level 5,75%.
Ekspektasi ini pulalah yang membuat rupiah ikut melemah.


Pelemahan ekonomi China juga ikut membuat mata uang Asia ambruk. China adalah motor utama penggerak ekonomi Asia sehingga perkembangan di Tiongkok akan berdampak besar ke Asia.

Data-data terbaru ekonomi China menunjukkan jika ekonomi Tiongkok tengah lesu, termasuk data pengangguran dan ekspor impor.

Biro Statistik Nasional (NBS) melaporkan Indeks manajer pembelian manufaktur (PMI) turun ke level terendah lima bulan di 48,8atau turun dari 49,2 pada April. Angka PMI ini juga mematahkan perkiraan kenaikan menjadi 49,4.

Impor China juga mengalami kontraksi 4,5% (year on year/oy)pada Mei 2023. Penurunan ini memperpanjang kinerja negatif yang sudah terjadi sejak Oktober 2022 lalu.

Data Bea dan Cukai China mencatat ekspor terkoreksi 7,5% (yoy), berbanding terbalik dengan tumbuh 8,5%(yoy) pada April.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Segini Harga Jual Beli Kurs Rupiah di Money Changer

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular