
Emiten Bus Listrik Bakrie (VKTR) Melantai, Dananya Buat Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pengembang ekosistem kendaraan listrik, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan melepas sebanyak 8,75 miliar saham atau setara 20% dari modal yang ditempatkan perseroan.
Dengan harga IPO sebesar Rp 100 per saham, VKTR telah meraup dana segar Rp 875 miliar. Adapun nilai kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 4,37 triliun. Saham VKTR tercatat di papan pengembangan BEI.
Dalam debut perdananya, saham VKTR sempat dibuka meroket 35% ke level Rp 135 per saham. Namun, pada pukul 10.27 WIB, saham VKTR naik 22% ke level Rp 122 per saham.
Adapun yang sebagai penjamin pelaksana emisi efek (lead underwriter) adalah Ciptadana Sekuritas (88,23%), Trimegah Sekuritas Indonesia (11,52%), dan Samuel Sekuritas Indonesia (0,25%).
Pemegang saham VKTR sebelum IPO adalah PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) 56,94%, PT Bakrie Metal Industries 27,56%, dan PT Kuantum Akselerasi Indonesia 15,5%.
Komisaris Utama VKTR Anindya N. Bakrie mengatakan, perseroan telah memilih untuk berfokus dalam pengembangan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di segmen kendaraan komersial, khususnya bus dan truk.
"Data menunjukkan bahwa kebutuhan bus di Jakarta saja mencapai lebih dari 10.000 unit hingga tahun 2030. Jika memperhitungkan potensi di seluruh Indonesia, angka tersebut dapat meningkat hingga 20 kali lipat lebih besar," sebutnya, di gedung BEI Jakarta, Senin (19/6).
VKTR telah menjalin kerja sama strategis dengan BYD Auto, produsen bus terbesar di dunia, untuk menguatkan posisinya dalam pengembangan kendaraan listrik.
Saat ini, VKTR telah sukses dalam menyediakan 30 unit bus merek BYD yang dioperasikan oleh TransJakarta, dan dalam waktu dekat akan menambahkan 22 unit bus lagi dengan merek yang sama.
Sementara Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono menjelaskan, VKTR saat ini mengimpor bus tipe K-9 secara CBU (completely built-up) langsung dari pabrik BYD di Shenzhen, Cina.
Seluruh dana yang diperoleh dari Penawaran Umum VKTR akan digunakan dengan strategis. Sebanyak 40,29% akan dialokasikan untuk belanja modal atau Capital Expenditure (CAPEX), yang akan mendukung pengembangan produk dan fasilitas produksi.
Sekitar 11,69% akan diberikan kepada perusahaan anak VKTR, yaitu PT Bakrie Autoparts (BA), dalam bentuk penyertaan modal guna meningkatkan daya saing di sektor komponen kendaraan listrik.
Selain itu, sekitar 2,51% akan digunakan untuk melunasi utang kepada PT Tambara Tama Mandiri (TTM), dan sekitar 1,40% akan digunakan untuk melunasi utang kepada PT Andara Multi Sarana (AMS).
Sisanya, sebesar 44,11%, akan dialokasikan untuk modal kerja dan operasional guna memenuhi kebutuhan operasional VKTR.
(rob/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penjualan Emiten Bus Listrik Bakrie Naik 7%, Ini Targetnya