Market Commentary

Ekspansi Kendaraan Listrik, Saham LAJU Malah Mundur Kena ARB

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
Jumat, 16/06/2023 10:47 WIB
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada awal perdagangan Jumat (16/6/2023) saham PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU) kembali jatuh Auto Rejection Bawah (ARB) 14,57% setelah mengalami ARB 14,69% pada perdagangan sebelumnya.

Diketahui PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU) justru sedang melakukan ekspansi dengan menjajaki menggunakan kendaraan niaga listrik untuk melengkapi armada operasional perusahaan. Saat ini, LAJU memiliki armada operasional sebanyak 448 kendaraan.

James Budiarto Tjandrakesuma selaku Direktur Utama LAJU mengatakan, sebagai perusahaan penyedia jasa logistik terintegrasi, ke depannya LAJU ingin memanfaatkan teknologi kendaraan niaga ramah lingkungan dalam kegiatan operasional perusahaan.


Menurut James, dengan menggunakan kendaraan niaga listrik Perseroan ingin memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan menjaga keberlanjutan usaha perusahaan.

Pertama, mengurangi emisi gas buang berbahaya yang dihasilkan kendaraan niaga BBM, sehingga membantu mengurangi polusi udara dan dampak negatif terhadap lingkungan.

Kedua, efisiensi operasional perusahaan karena kendaraan niaga listrik lebih efisien dalam konsumsi energi dan memiliki biaya pemeliharaan yang lebih rendah. Hal ini sejalan dengan upaya global dalam mengadopsi teknologi ramah lingkungan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan mengatasi perubahan iklim.

Perseroan belum lama mengunjungi pabrik Anhui Jianghuai Automobile Group Co., Ltd. (JAC Motors/JAC), produsen truk listrik ringan di China. Kunjungan tersebut bertujuan mengeksplorasi peluang kerja sama LAJU dengan JAC dalam menyediakan kendaraan niaga listrik untuk kegiatan operasional LAJU.

Produk truk listrik JAC Motors saat ini telah digunakan pelanggan global dengan pengiriman lebih dari 10.000 unit dalam berbagai tipe bodi.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcindonesia.com


(saw/saw)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perhatian! BEI Ubah Batas ARB & Trading Halt