IHSG Sesi I Anjlok 0,54%, Sektor Energi Jadi Beban

Muhammad Azwar, CNBC Indonesia
14 June 2023 12:21
Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan sesi I perdagangan siang ini, Rabu (14/6/23) drop 0,54% menjadi 6.682,70. IHSG terkoreksi meski sentimen pasar global cenderung positif, terutama dari Amerika Serikat (AS). Dari AS, sentimen positif datang dari inflasinya yang kembali melandai.

Terdapat 287 saham yang melemah, 242 saham menguat dan 197 saham tidak bergerak. Hingga istirahat siang, sekitar 11,7 miliar saham terlibat yang berpindah tangan sebanyak 829 ribu kali. Selain itu, nilai perdagangan tercatat mencapai Rp. 4,9 triliun.

Berdasarkan catatan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) via Refinitiv sebagian besar sektor melemah. Sektor Energi menjadi yang paling bawah, turun 1,65%. Salah satu kabar buruk datang dari harga batu bara sudah melemah tiga hari beruntun dengan pelemahan 5%. Menurunnya harga batu bara bisa membebani saham emiten batu bara seperti PT Bukit Asam (PTBA), PT Bayan Resources (BYAN) hingga PT Adaro Energy Indonesia (ADRO).

Benar saja, saham pemberat IHSG paling besar siang ini berdasarkan bobot indeks poinnya adalah PT Bayan Resources Tbk. sebesar 11,5 indeks poin. Sementara, saham lain yang juga memberatkan IHSG yaitu PT Gojek Tokopedia Tbk. sebesar 7,7 indeks poin dan PT Bank Central Asia Tbk. 5,3 indeks poin.

Inflasi AS tercatat 4,0 % (year-on-year/yoy) pada Mei 2023, dari 4,9% (yoy) pada April. Inflasi tersebut adalah yang terendah sejak Maret 2021 atau lebih dari dua tahun terakhir.

Inflasi Mei juga lebih rendah dari ekspektasi pasar (4,1%).

Secara bulanan (month-to-month/mtm), inflasi AS juga melemah ke 0,1% pada Mei tahun ini, dari 0,4% pada April.

Sementara itu, inflasi inti, di luar kelompok volatil, tercatat 5,3% (yoy) yang merupakan rekor terendah sejak November 2021.

Inflasi yang turun tajam ini tak pelak langsung meningkatkan ekspektasi pasar mengenai segera melunaknya bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).

The Fed tengah menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada hari ini dan akan mengumumkan kebijakan suku bunga pada hari ini atau Kamis dini hari waktu Indonesia.

The Fed sudah mengerek suku bunga acuan sebesar 500 bp dalam 10 pertemuan beruntun sejak Maret tahun lalu menjadi 5-5,25%.

Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group, pasar kini melihat probabilitas sebesar 91,9% The Fed akan mempertahankan suku bunga acuannya di 5% - 5,25%.

Artinya, pasar sudah hampir yakin sepenuhnya mengenai melunaknya The Fed. Probabilitas ini naik tajam dibandingkan pada sehari sebelumnya yang hanya 76%.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Sesi I Hari Ini Turun Tipis, 268 Saham Merah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular