Inflasi AS Turun, Rupiah Siap Menguat Lagi!

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
14 June 2023 08:45
Pekerja pusat penukaran mata uang asing menghitung uang Dollar AS di gerai penukaran mata uang asing Dolarindo di Melawai, Jakarta, Senin (4/7/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada penutupan perdagangan kemarin, Selasa (13/6/2023) nilai tukar rupiah melawan dolar Amerika Serikat (AS) berhasil menguat 0,03% menjadi Rp14.855,00/US$ di pasar spot

Penguatan disinyalir karena potensi the Fed yang mulai melunakkan kebijakan pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) hari ini dan akan mengumumkan kebijakan suku bunga pada hari ini atau Kamis dini hari waktu Indonesia.

Sebagai informasi, The Fed sudah mengerek suku bunga acuan sebesar 500 bps dalam 10 pertemuan beruntun sejak Maret tahun lalu menjadi 5-5,25%.

Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group, pasar kini melihat probabilitas sebesar 91,9% The Fed akan mempertahankan suku bunga acuannya di 5% - 5,25%.

Potensi the Fed memberi ruang jeda suku bunga tak lepas dari pengaruh inflasi. Tercatat pada periode Mei 2023, inflasi AS berada di 4,0 % (year on year/yoy), melandai dari 4,9% (yoy) pada April. Inflasi tersebut adalah yang terendah sejak Maret 2021 atau lebih dari dua tahun terakhir. Inflasi Mei juga lebih rendah dari ekspektasi pasar (4,1%).

Secara bulanan (month to month/mtm), inflasi AS juga melemah ke 0,1% pada Mei tahun ini, dari 0,4% pada April. Sementara itu, inflasi inti-di luar kelompok volatile- tercatat 5,3% (yoy) yang merupakan rekor terendah sejak November 2021.

Melandai-nya inflasi AS ditopang oleh turunnya harga energi dan makanan. Harga komoditas energi terkoreksi 11,7% (yoy) pada Mei, jauh lebih dalam dibandingkan koreksi 5,1% pada April.

Inflasi bahan makanan melandai ke 6,7% (yoy) pada Mei, dibandingkan 7,7% (yoy) pada bulan sebelumnya. Namun, kenaikan masih terjadi pada beberapa komoditas seperti apparel, rumah, dan layanan transportasi.

Teknikal Rupiah

Secara teknikal dalam basis waktu per jam, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih cenderung dalam tren sideways pada rata-rata pergerakan selama 20 jam, 50 jam, dan 100 jam (Moving Average/ MA20, MA50, dan MA100).

Menilai dari posisi saat ini di harga penutupan kemarin yakni Rp14.855/US$ terlihat semakin mendekati support di Rp14.835/US$ yang diambil dari horizontal line low candle 9 Juni 2023.

Posisi support tersebut menjadi target penguatan rupiah selanjutnya. Akan tetapi tak menutup kemungkinan jika support tersentuh, harga bisa memantul atau berbalik arah.

Sebagai antisipasi, level resistance terdekat atau pelemahan rupiah yang bisa teruji di posisi Rp14.900/US$ berdasarkan horizontal line dari high candle 8 Juni 2023.

Penguatan rupiah terhadap dolar ASFoto: Tradingview
Penguatan rupiah terhadap dolar AS

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcindonesia.com

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(tsn/tsn)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ajaib! Rupiah Menguat Tajam ke Level Rp 14.800 dalam Sekejap

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular