
Bursa Asia Berakhir Hijau, Sayang IHSG Gak Ikutan

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa Asia-Pasifik ditutup menguat pada perdagangan Selasa (13/6/2023), di mana optimisme pasar bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) akan menghentikan kenaikan suku bunga pada bulan ini turut menopang pasar hari ini.
Indeks Nikkei 225 Jepang ditutup melejit 1,8% ke posisi 33.018,602. Posisi ini menjadi rekor baru Nikkei 225 sejak tahun 1990.
Sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,6% ke 19.521,42, Shanghai Composite China naik 0,15% ke 3.233,67, ASX 200 Australia bertambah 0,23% ke 7,138.9, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,33% menjadi 2.637,95.
Sementara untuk indeks Straits Times Singapura ditutup turun 0,16% ke 3.190,82 dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir turun tipis 0,05% menjadi 6.719,01.
Pasar semakin optimis jika bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) akan menghentikan kenaikan suku bunga pada bulan ini.
Setelah mengerek suku bunga sebesar 500 basis poin (bp) sejak Maret 2022, The Fed diproyeksi mulai menahan suku bunga pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada hari ini dan besok (13-14 Juni) waktu setempat.
Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group, pasar kini melihat ada probabilitas sebesar 78,1% The Fed akan mempertahankan suku bunga acuannya di 5% - 5,25%. Probabilitas ini naik tajam dibandingkan pada sehari sebelumnya yang hanya 71%.
Sebelum pengumuman kebijakan The Fed pada Rabu pekan ini, investor akan menunggu data inflasi Mei.
Pasar memperkirakan inflasi akan melandai menjadi 4% (year-on-year/yoy) pada Mei dari 4,9% (yoy) pada April.
Inflasi menjadi pertimbangan penting bagi The Fed dalam menentukan suku bunga pada rapat FOMC hari ini dan besok (13-14 Juni).
Jika inflasi melandai maka semakin besar pula harapan pasar melihat The Fed melunak bulan ini.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investor Masih Lakukan Aksi Profit Taking, Bursa Asia Lesu Lagi
