Kemarin Sempat ARA, Saham KLAS Langsung Ambles Hari Kedua
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten jasa angkutan laut yakni PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk (KLAS) terpantau ambles pada perdagangan sesi I Selasa (13/6/2023), di mana hari ini merupakan perdagangan hari keduanya setelah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia Tbk (BEI) kemarin.
Per pukul 09:40 WIB, saham KLAS ambles 4,06% ke posisi Rp 189/saham. Padahal di perdagangan perdananya kemarin, saham KLAS sempat menyentuh auto reject atas (ARA), dengan melejit hingga 34,93%.
Sekitar 40 menit setelah dibuka, saham KLAS sudah ditransaksikan sebanyak 43.592 kali dengan volume sebesar 305,75 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 63,71 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya di perdagangan hari kedua mencapai Rp 409,18 miliar.
Hingga pukul 09:40 WIB, di order offer atau jual, terdapat 4.752 lot antrian di harga Rp 190/saham atau sekitar Rp 90,3 juta. Sedangkan antrian jual terbanyak berada di harga Rp 195/saham yang mencapai 5.181 lot atau sekitar Rp 101 juta.
Sementara di order bid atau beli, terdapat 8.162 lot antrian di harga Rp 189/saham atau sekitar Rp 154,3 juta. Adapun antrian beli terbanyak berada di harga Rp 180/saham yang sebanyak 23.004 lot atau sekitar Rp 414,1 juta.
Sebagai informasi, harga penawaran perdana saham KLAS sebesar Rp 146/saham, sehingga meski pada sesi I hari ini ambles, tetapi harga saham KLAS masih berada di atas harga IPO-nya dan masih melesat hingga 30,14%.
Dalam IPO ini, KLAS melepas sebanyak 540.000.000 saham baru atau mewakili 24,94% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh, sehingga setidaknya perseroan berhasil memperoleh dana Rp78,84 miliar.
Adapun penggunaan dana IPO ini akan digunakan KLAS sekitar 70,74%-nya untuk pembelian empat set kapal tunda (tugboat) dan tongkang (barge).
Selanjutnya sekitar 14,65% dana yang diperoleh akan digunakan oleh Perseroan untuk penyetoran modal kepada Perusahaan Anak, yaitu KCL yang bergerak di bidang penggalian kuarsa/pasir kuarsa. Pertimbangan Perseroan untuk melakukan penambahan penyertaan modal di KCL adalah guna mendukung KCL dalam menjalankan kegiatan usahanya.
Sekitar 2,66% dari dana IPO untuk melakukan renovasi jetty dan infrastruktur, dan sekitar 11,99% untuk pembelian mesin cuci pasir dan pemurnian.
Mengacu pada kinerja per 2022, pendapatan KLAS tercatat sebesar Rp 179,43 miliar yang terdiri dari pendapatan jasa perkapalan sebesar Rp 72,40 miliar, pendapatan sewa sebesar Rp 5,61 miliar, penjualan kaca sebesar Rp 47,91 miliar dan penjualan pasir sebesar Rp 53,49 miliar.
CNBC INDONESIA RESEARCH
market@cnbcindonesia.com
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)