
Melantai Hari Ini, Saham KLAS ARA Terbang 34,93%

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten jasa angkutan laut PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk (KLAS) secara sah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, (12/6/2023). Pada Penawaran Umum Perdana Saham ini, saham KLAS terbang mencapai Auto Reject Atas (ARA).
KLAS menentukan harga penawaran Rp146 per saham. Pada pembukaan perdagangan pagi ini, saham perusahaan jasa pelayaran itu bergerak di angka Rp197 per helai, atau naik 34,93% pada pembukaan hari ini.
Dalam IPO ini, KLAS melepas sebanyak 540.000.000 saham baru atau mewakili 24,94% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh, sehingga setidaknya perseroan berhasil memperoleh dana Rp78,84 miliar.
Adapun penggunaan dana IPO ini akan digunakan KLAA sekitar 70,74%-nya untuk pembelian 4 (empat) set kapal tunda (tugboat) dan tongkang (barge).
"Pertimbangan Perseroan memakai dana hasil Penawaran Umum untuk pembelian armada kapal dan tongkang dikarenakan dengan armada kapal yang ada saat ini, tidak mampu memenuhi permintaan pasar yang ada," ungkap Direktur Utama PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk (KLAS) Kurnyatjan Sakti Efendie dalam seremoni listing di BEI Jakarta, Senin (12/6/2023).
Selanjutnya sekitar 14,65% dana yang diperoleh akan digunakan oleh Perseroan untuk penyetoran modal kepada Perusahaan Anak, yaitu KCL yang bergerak di bidang penggalian kuarsa/pasir kuarsa. Pertimbangan Perseroan untuk melakukan penambahan penyertaan modal di KCL adalah guna mendukung KCL dalam menjalankan kegiatan usahanya.
Sekitar 2,66% dari dana IPO untuk melakukan renovasi jetty dan infrastruktur, dan sekitar 11,99% untuk pembelian mesin cuci pasir dan pemurnian.
"Terakhir, dari sisa hasil dana IPO atau sekitar 14,61% akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional Perseroan secara umum. Pada prinsipnya kami turut optimis bahwa Indonesia akan mampu menjadi negara Poros Maritim Dunia sebagaimana ditargetkan pemerintah saat ini," tutup Kurnyatjan.
Mengacu pada kinerja per 2022, pendapatan KLAS tercatat sebesar Rp179,43 miliar yang terdiri dari pendapatan jasa perkapalan sebesar Rp72,40 miliar, pendapatan sewa sebesar Rp5,61 miliar, penjualan kaca sebesar Rp47,91 miliar dan penjualan pasir sebesar Rp53,49 miliar.
Kurnyatjan menilai, prospek makro perseroan cukup baik karena ditopang kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan sehingga membutuhkan akomodasi pelayaran laut antar pulau untuk dapat memenuhi kebutuhan ekonomi.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Utang Tinggi, IPO Emiten Perkapalan KLAS Layak Dinanti?