Rapat The Fed Segera Dimulai, Rupiah Melemah Lagi?

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
13 June 2023 08:25
Petugas menghitung uang  dolar di tempat penukaran uang Dolarindo, Melawai, Blok M, Jakarta, Senin, (7/11/ 2022)
Foto: Ilustrasi Dolar dan Rupiah. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah melemah di hadapan dolar AS. Pada perdagangan kemarin, rupiah ditutup di posisi Rp 14.860,00/US$ atau melemah 0,17%. Pelemahan ini berbanding terbalik dengan perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (9/6/2023) di mana rupiah menguat 0,37%.

Pelemahan rupiah terjadi karena sikap pelaku pasar yang masih menanti keputusan the Fed dalam rapat FOMC besok, Rabu (14/6/2023).

Perlu diketahui, rapat FOMC ini menjadi satu agenda penting diperhatikan karena ada potensi the Fed bisa menahan suku bunga-nya.

Menurut pemeringkat FedWatch, kini probabilitas suku bunga tidak dinaikkan sudah dominan mencapai 70℅. Sedangkan, sisanya masih percaya akan ada kenaikan suku bunga.

Menunggu hasil pengumuman tersebut membuat pelaku pasar menghadapi masa ketidakpastian yang cenderung membuat sikap dalam investasi jadi lebih hati-hati.

Kendati begitu, apabila suku bunga the Fed berhasil ditahan dalam keputusan pekan ini, tentu akan menjadi katalis positif bagi nilai tukar rupiah emerging market, termasuk Indonesia.

Dari dalam negeri, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, pekan lalu, mengatakan rupiah berpotensi menguat, mencapai kisaran Rp 14.800-15.200/US$ untuk tahun ini. Tahun 2024, Rupiah masih berpotensi menguat di kisaran Rp 14.600-15.100/US$.

Empat alasan potensi penguatan mata uang rupiah adalah pertumbuhan ekonomi lebih tinggi, inflasi yang masih terkendali, pembayaran cadangan devisa yang masih rendah, dan imbal hasil SBN dan aset keuangan yang masih menarik.

Teknikal Rupiah

Secara teknikal dalam basis waktu secara per jam, pergerakan rupiah masih cenderung dalam trend sideways.

Posisi saat ini yang ditutup pada Rp14.860/US$ sudah mulai mendekati posisi resistance di Rp14.880/US$ yang diambil dari garis rata-rata pergerakan 100 hari atau Moving Average 100 (MA100). Sementara untuk support-nya yang terdekat di Rp14.835/US$.

Melihat dari posisi secara teknikalnya, resistance menjadi yang lebih dekat dengan harga saat ini dibandingkan support. Artinya, resistance di Rp14.880/US$ bisa menjadi target pelemahan rupiah kembali.

Kendati begitu, apabila resistance tidak bisa tertembus masih ada peluang penguatan kembali ke support karena kecenderungan pergerakan harga yang sideways akan memantul atau berbalik arah ketika mengenai resistance/support.

Pergerakan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS)Foto: Tradingview
Pergerakan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS)

(tsn/tsn)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ajaib! Rupiah Menguat Tajam ke Level Rp 14.800 dalam Sekejap

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular