
Emiten Komponen Otomotif Disebut Mau Akuisisi Jumbo, Siapa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Beredar kabar emiten produsen mur dan baut (fasteners) dan komponen otomotif PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) akan melakukan aksi korporasi akuisisi.
Menurut rumor yang beredar di kalangan pelaku pasar, Garuda Metalindo disebut sedang mempertimbangkan untuk mengakuisisi perusahaan lain di sektor industri dasar dengan porsi kepemilikan 100%. Nilai akuisisi ini juga disebut-sebut mencapai ratusan miliar rupiah.
Selain itu, Garuda Metalindo juga disebut-sebut bersiap memasuki pasar baru, yakni ekspansi ke bisnis plating untuk produk besi.
Garuda Metalindo juga saat ini telah memproduksi produk komponen untuk GESITS milik anak usaha WIKA dan ALVA, motor listrik besutan anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY).
Di samping itu, Garuda Metalindo tengah menjajaki rencana memasok produk ke perusahaan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) lainnya, Electrum anak usaha PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
Sebagaimana diketahui, Garuda Metalindo saat ini berfokus memproduksi fasteners (mur, baut, sekrup) dan komponen otomotif (engineered component). Sedangkan, anak usaha Garuda Metalindo memproduksi steel wire dan cold brawn bar.
Resmi berdiri sejak 1982, Garuda Metalindo memiliki dan mengoperasikan dua pabrik produksi di Jakarta dan sekitarnya. Secara total, area fasilitas ini terdiri lebih dari 25.000 meter persegi luas bangunan dan menempati lebih dari 40.000 meter persegi luas tanah.
Garuda Metalindo memiliki rekam jejak 30 tahun sebagai pemasok terpercaya untuk brand otomotif terkemuka dan perusahaan komponen otomotif multinasional lainnya.
Sejumlah pelanggan utama Garuda Metalindo, seperti Honda, Kawasaki, dan Suzuki untuk sepeda motor; Daihatsu, Isuzu, Mitsubishi, Hino, Suzuki, Honda, Toyota untuk kendaraan roda empat.
Sementara, dari segmen komponen ada Astra Otoparts, Denso, Showa, Hamanakodenso, Akebono, dan lain-lain.
Kinerja teranyar, BOLT berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan bersih 15,08% secara tahunan (yoy) menjadi Rp411,75 miliar pada kuartal I 2023. Pada kuartal I 2022, perusahaan mencatatkan pendapatan bersih Rp357,78 miliar.
Seiring dengan itu, perusahaan membukukan laba bersih Rp47,98 miliar selama periode 3 bulan pertama 2023 atau melonjak 105,07% yoy dari Rp23,39 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Total aset BOLT mencapai Rp1,46 triliun per 31 Maret 2023, dengan total liabilitas Rp559,19 miliar dan total ekuitas Rp834,04 miliar.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(RCI/RCI)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat