Market Commentary

7 Saham Bank Digital Ngacir Lagi, Ada Apa?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
12 June 2023 10:35
Pengunjung melintas dan mengamati pergerakan layar elektronik di di Jakarta, Selasa (2/1/2018).
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas saham bank digital secara mayoritas bergairah pada perdagangan sesi I Senin (10/5/2023), ditengah optimisme pasar bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) bakal melunak di pertemuan pekan ini.

Dari tujuh saham bank digital di RI, hanya satu saham yang terpantau melemah.

Berikut pergerakan bank digitalpada perdagangan sesi I hari ini.

EmitenKode SahamHarga TerakhirPerubahan Harga
Allo Bank IndonesiaBBHI1.86023,59%
Bank Capital IndonesiaBACA15011,94%
Bank MNC InternasionalBABP813,85%
Bank JagoARTO3.2702,51%
Bank Aladin SyariahBANK1.4502,11%
Bank Neo CommerceBBYB5301,92%
Bank Raya IndonesiaAGRO368-1,08%

Sumber: RTI

Hingga pukul 10:06 WIB, saham PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) kembali memimpin penguatan saham bank digital pada pagi hari ini, yakni meroket 23,59% ke posisi harga Rp 1.860/saham.

Sedangkan untuk saham bank digital berkapitalisasi pasar besar (big cap) yakni PT Bank Jago Tbk (ARTO) melonjak 2,51% menjadi Rp 3.270/saham.

Namun, untuk saham PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) terpantau ambles 1,08% menjadi Rp 368/saham.

Melesatnya saham bank digital terjadi seiring pulihnya sektor teknologi global dalam beberapa hari terakhir, di mana saham teknologi terutama di Amerika Serikat (AS) kembali unjuk gigi setelah selama setahun terakhir merana karena kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).

Pelaku pasar yang optimis dengan sikap The Fed yang berpotensi mulai melunak pada pertemuan pekan ini juga dapat menopang saham-saham teknologi dan bank digital.

Pasar memperkirakan The Fed akan menahan suku bunga acuannya pada pertemuan 13-14 Juni 2023 waktu setempat.

Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group, pasar kini melihat ada probabilitas sebesar 73,6% The Fed akan mempertahankan suku bunga acuannya di 5% - 5,25%.

Pasar yang memprediksi The Fed akan mempertahankan suku bunganya karena perekonomian Negeri Paman Sam mulai mengalami perlambatan.

Selain karena pasar optimis bahwa sikap The Fed dapat melunak, optimisme pasar terkait teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang makin berkembang pesat juga dapat menggairahkan kembali saham-saham teknologi.

Dengan semakin pesatnya AI, maka sektor keuangan juga dapat diuntungkan seperti mempermudah kebutuhan perbankan dalam memenuhi kebutuhan nasabah, meningkatkan keamanan, mengurangi risiko kesalahan manusia, dan tentunya memangkas biaya operasional.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank Digital Juga Ngacir, Bakal Bertahan Lama?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular