
Saham BBHI Ngacir Nyaris 19%, Sepekan Nyaris 48%

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten bank digital milik CT Corp yakni PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) terpantau melesat pada perdagangan sesi II Jumat (9/6/2023).
Per pukul 14:00 WIB, saham BBHI melejit 18,9% ke posisi harga Rp 1.510/saham. Saham BBHI pada hari ini bergerak di rentang harga Rp 1.275 - Rp 1.545 per saham.
Saham BBHI sudah ditransaksikan sebanyak 4.972 kali dengan volume sebesar 10,55 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 15,22 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 32,81 triliun.
Hingga pukul 14:00 WIB, di order bid atau beli, terdapat 250 lot antrian di harga Rp 1.505/saham atau sekitar Rp 37,6 juta. Sedangkan antrian beli terbanyak berada di harga Rp 1.485/saham yang mencapai 1.743 lot atau sekitar Rp 258,8 juta.
Sementara di order offer atau jual, terdapat 552 lot antrian di harga Rp 1.510/saham atau sekitar Rp 83,3 juta. Adapun antrian jual terbanyak berada di harga Rp 1.550/saham yang mencapai 1.564 lot atau sekitar Rp 242,4 juta.
Dalam sepekan terakhir, saham BBHI telah melonjak hingga 47,55%, sedangkan dalam sebulan terakhir saham BBHI melesat hingga 16,67%.
Melesatnya saham BBHI terjadi seiring pulihnya sektor teknologi global dalam beberapa hari terakhir, di mana saham teknologi terutama di Amerika Serikat (AS) kembali unjuk gigi setelah selama setahun terakhir merana karena kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).
Saham bank digital cenderung mengikuti pergerakan saham teknologi global, setelah adanya optimisme pasar terkait teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang makin berkembang pesat.
Dengan semakin pesatnya AI, maka sektor keuangan juga dapat diuntungkan seperti mempermudah kebutuhan perbankan dalam memenuhi kebutuhan nasabah, meningkatkan keamanan, mengurangi risiko kesalahan manusia, dan tentunya memangkas biaya operasional.
Meski begitu, prospek perubahan sikap The Fed yang belum pasti juga masih menjadi penghambat bagi saham-saham teknologi, termasuk saham bank digital.
Selain optimisme akan teknologi AI yang juga menopang sektor teknologi dan bank digital, melesatnya saham BBHI juga disebabkan dari teknikalnya, di mana BBHI membentuk pola rounding yang menunjukkan adanya akumulasi.
Pola tersebut semakin terkonfirmasi dengan kenaikan harga hingga lebih dari 18%, bahkan nyaris 19%, tentunya disertai dengan volume yang tinggi.
Posisi BBHI saat ini sudah mencapai garis resistance moving average (MA100). Namun jika BBHI tidak dapat menembus resistance tersebut, ada potensi terjadi koreksi normal dalam jangka pendek.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gokil! Dalam Sepekan, Saham BBHI Melejit Nyaris 48%
