
Larangan Ekspor Jokowi Berlaku, Saham Bauksit Kompak Merah

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada awal perdagangan Kamis (8/6/2023) beberapa saham tambang bauksit mengalami koreksi menjelang tanggal efektif kebijakan pelarangan ekspor mineral mentah pada 11 Juni 2023 mendatang.
Pelarangan ekspor bauksit bakal menjadi gempuran hebat bagi pengusaha bauksit dalam negeri. Kebijakan ini tentunya akan menjadi keresahan bagi pelaku usaha bauksit di Indonesia dan para investornya.
Seperti diketahui, sesuai amanat Undang -undang No.3 tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (UU Minerba), ekspor mineral mentah hanya diizinkan paling telat tiga tahun sejak UU diterbitkan dan berlaku pada 10 Juni 2020 lalu. Artinya, setelah 10 Juni 2023, Indonesia mulai menghentikan ekspor mineral mentah.
Pelarangan ekspor bauksit bisa berdampak pada pengurangan produksi bauksit dalam negeri.
Produksi bauksit biasanya bisa mencapai 30 juta ton per tahun. Namun karena ekspor dihentikan dan hanya bisa menjual ke pabrik pengolahan di dalam negeri, maka produksi bauksit bisa terpangkas menjadi sekitar 12-14 juta ton.
Produksi yang akan terpangkas tentunya akan berdampak pula pada Pemutusan Hak Kerja (PHK) pegawai perusahaan tambang bauksit.
Dampak selanjutnya yakni pada kegiatan kontraktor juga akan terhenti. Jika kontraktor terhenti kegiatannya, maka akan memberikan efek domino pada kemampuan membayar bunga bank oleh kontraktor yang berdampak pada perbankan pula.
Dampak lainnya yang akan terjadi yakni sulitnya investor asing masuk ke Indonesia. Pelarangan ekspor tidak akan mempermudah masuknya investor ke dalam negeri. Indonesia akan masuk dalam 'black list' negara lain karena tidak bisa memasok kebutuhan bauksit negara tersebut.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Antam Rilis Laporan Eksplorasi Periode 2022, Ini Rinciannya