Vietnam Bangun Ban Berjalan Terpanjang di Bumi demi Batu Bara

mae, CNBC Indonesia
08 June 2023 06:47
Bongkar muat batu bara di China. (REUTERS/ALY SONG)
Foto: Bongkar muat batu bara di China. (REUTERS/ALY SONG)

Jakarta, CNBC Indonesia -Vietnam berencana membangun conveyor belt raksasa demi mengamankan pasokan batu bara. Kabar ini ikut mendongkrak harga batu bara di tengah banyaknya sentimen negatif.

Pada perdagangan Rabu (7/6/2023), harga batu bara kontrak Juli di pasar ICE Newcastle ditutup di posisi US$ 141,85 per ton. Harganya naik 1,98%.

Penguatan kemarin berbanding terbalik dengan hari sebelumnya di mana harga batu jatuh 3,23%. Dalam sepekan terakhir, harga batu bara sangat volatile tetapi hanya bisa bergerak US$ 135-142 per ton.

Penguatan harga batu bara salah satunya ditopang oleh kabar positif dari Vietnam. VNExpress melaporkan jika Provinsi Quang Tri, Vietnam, berencana membangun conveyor belt atau ban berjalan sepanjang 160 kilometer (km).
Conveyor belt tersebut akan dipakai untuk mengangkut batu bara dari Laos ke Vietnam.

Langkah ini diambil sejalan dengan terus melonjaknya permintaan batu bara di Vietnam. Namun, infrastruktur yang kurang memadai membuat mereka kesulitan memenuhi kebutuhan.

Conveyor belt ini akan menghubungkan wilayah Sekong di Laos menuju Pelabuhan My Thuy di distrik Hai Lang, Vietnam, serta Provinsi Salavan di Laos.
Conveyor ini diharapkan bisa mengangkut batu bara sebanyak 1.500-1.600 ton per jam dan 15-20 juta ton per tahun dari Laos ke Vietnam tiap tahunnya.

Conveyor belt akan membentang sepanjang 85 km dari tambang La Lay, Laos kemudian sepanjang 75 km lagi ke perbatasan Vietnam yakni Pelabuhan My Thuy.

Pembangunan ini diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar VND 10,8 triliun atau sekitar YS$ 459,77 juta (Rp 6,8 triliun).

Jika terealisasi maka conveyor belt ini akan menjadi yang terpanjang di dunia. Saat ini conveyor belt terpanjang di dunia masih tercatat di Western Sahara sepanjang 100 km yang menghubungkan El Marsa dan Bou Craa.

Pasokan batu bara dari Sekong dan Salavan dipekirakan mencapai miliaran ton. Vietnam akan mengimpor sekitar 20-30 juta ton batu bara tiap tahun.
Saat ini kemampuan impor tambang di Quang Tri hanyalah 2 juta ton per tahun.

Kabar dari Vietnam setidaknya mampu menahan pelemahan batu bara, kemarin. Pasalnya, sentimen negatif dari China dan Amerika Serikat (AS) bertubi-tubi membayangi pasar batu bara.

China mengimpor batu bara sebanyak 39,58 juta ton pada Mei tahun ini. Jumlah tersebut turun 2,7% pada Mei dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm) pada April yang tercatat 40,68 juta ton.
Impor melemah karena lesunya industri baja dan permintaan listrik serta masih tingginya pasokan. Tiongkok.
Sepanjang Januari-April tahun ini, impor China mencapai 182 juta ton atau naik 89,6% dari periode yang sama tahun lalu.

Impor China diperkirakan masih akan melambat ke depan karena tingginya pasokan. Pembangkit listrik China masih menyimpan pasokan sekitar 113 juta ton batu bara hingga akhir Mei, 24% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Harga batu bara domestik dan lokal yang tak jauh beda juga akan menurunkan minat impor. Harga batu bara jenis 5. 500 kilocalories (kcal) di pelabuhan China tercatat US$ 108,14 per ton sementara batu bara impor tercatat US$ 99 per ton.

Sementara itu, ekspor dari Amerika Serikat (AS) anjlok 34,2% (mtm) menjadi 3,1 juta ton pada April tahun ini. Impor melandai karena lemahnya permintaan dari Asia dan Eropa.
CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waduh! Harga Batu Bara Anjlok ke Level Sebelum Perang Ukraina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular