Selain Waskita, Wamen BUMN Curiga WIKA Poles Laporan Keuangan

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
06 June 2023 11:52
WIKA (detikcom/Rengga Sancaya)
Foto: WIKA (detikcom/Rengga Sancaya)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mulai mencium aroma tidak beres pada laporan keuangan perusahaan BUMN di sektor karya. Selain Waskita Karya, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menduga laporan keuangan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) juga dipoles.

"Memang di beberapa Karya, seperti Waskita dan WIKA memang pelaporan keuangannya juga tidak sesuai dengan kondisi riil," kata Tiko dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (5/6).

Menurutnya, laporan keuangan seolah-olah memperoleh keuntungan selama bertahun-tahun. Padahal fakta yang terjadi di lapangan berbeda. "Artinya dilaporkan seolah-olah untung bertahun-tahun, padahal cash flow tidak pernah positif sebetulnya," sebutnya.

Tiko menegaskan, pihaknya bersama Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sedang melakukan penelusuran dan investigasi terkait hal itu. Bahkan, pihaknya akan menuntut manajemen jika terbukti adanya pemalsuan laporan keuangan.

"Kita akan mulai lakukan ini saya sudah lapor ke ketua BPKP. Apabila memang ada fraud dari sisi pelaporan keuangan kita bisa lakukan tindakan tegas dengan kerangka governance yang ada," tegasnya.

Adapun berdasarkan laporan publikasi, kinerja WIKA sepanjang kuartal I-2023 tidak menggembirakan. Meski pendapatan bersih mampu tumbuh 37,34% secara tahunan menjadi Rp 4,34 triliun, tapi kondisi bottom line WIKA kontras.

WIKA melaporkan rugi Rp 521,25 miliar per 31 Maret 2023, berbalik dari sebelumnya membukukan laba bersih Rp 1,32 miliar pada kuartal I-2022. Angka triwulan pertama tahun ini merupakan rekor kerugian kuartalan terbesar yang ditanggung perusahaan kontruksi plat merah tersebut.

Di lain sisi, WIKA juga sedang berupaya memperbaiki posisi arus kas. Caranya dengan melakukan refocusing bisnis.

WIKA memperbanyak proyek-proyek infrastruktur dan gedung yang mayoritas pemiliknya adalah pemerintah. Tercatat lebih dari 77% dari portofolio proyek pada kontrak yang ditangani (order book) WIKA berasal dari infrastruktur dan gedung.

Sedangkan sisanya merupakan proyek-proyek Engineering, Procurement, Construction & Commissioning (EPCC) yang dimiliki BUMN.

Adapun sampai dengan kuartal I-2023, total order book WIKA tercatat sebesar Rp 51,3 triliun. Hingga periode Maret 2023, WIKA mengantongi kontrak baru sebesar Rp 6,1 triliun.

WIKA mengincar kontrak baru antara Rp 34 triliun - Rp 36 triliun sepanjang 2023. Artinya, nilai kontrak baru WIKA pada kuartal pertama baru mencapai 17,94% dari target kontrak baru yang diincar tahun ini.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Begini Cara WIKA Realisasikan Penguatan Tata Kelola

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular