Gagal Rebound, IHSG Dibuka Tergelincir 0,40%

Muhammad Azwar, CNBC Indonesia
06 June 2023 09:12
Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (6/5/23) dibuka turun drastis 0,40% menjadi 6.606,95.Fokus utama investor masih berkutat pada ekonomi Amerika Serikat (AS), China, dan perkembangan data ekonomi penting dalam negeriyang kerap memberikan pengaruh terhadap pasar.

Pada pukul 09.03, IHSG masih melemah 0,26% ke level 6.616,25. Perdagangan menunjukkan terdapat 145 saham turun, 176 saham naik sementara 222 lainnya mendatar.

Perdagangan juga mencatatkan sebanyak 2,2 miliar saham terlibat dengan nilai perdagangan baru mencapai Rp 934 miliar.

Dari Amerika,Investor saat ini juga cenderung memasang modewait and seeterkait kebijakan The Fed, 13-14 Juni mendatang. Meskipun sinyal kenaikan suku bunga terlihat jelas pasca rilis data tenaga kerja yang masih kuat pekan lalu.

Departemen Tenaga Kerja pada Jumat (2/6/2023) melaporkan daftar gaji di sektor publik dan swasta meningkat sebesar 339.000 untuk bulan tersebut, lebih baik dari perkiraan Dow Jones yakni sebesar 190.000 dan mencatatkan pertumbuhan pekerjaan positif selama 29 bulan berturut-turut.

Sementara itu, tingkat pengangguran berada di 3,7% dibandingkan perkiraan 3,5%, tepat di atas level terendah sejak 1969.Data ini tentu saja menjadi hal yang penting untuk menjadi pertimbangan The Fed terkait kebijakan suku bunganya ke depan.

Dari China, tanda-tanda perlambatan ekonominya terus mencuat. Selama sepekan,sejumlah data menunjukkan kemungkinan ekonomi negeri Presiden Xi Jinping mengalami penurunan.

Setelah sebelumnya data PMI Manufaktur China mengalami penurunan aktivitas pabrik China untuk periode Mei ini kembali menyusut lebih cepat dari yang diharapkan. Ini dipicu oleh melemahnya permintaan yang kian menambah tekanan pada pembuat kebijakan untuk menopang pemulihan ekonomi yang tidak merata.

Biro Statistik Nasional (NBS) pada Rabu (31/6/2023) melaporkan Indeks manajer pembelian manufaktur (PMI) turun ke level terendah lima bulan di 48,8 tercatat turun dari 49,2 pada April. Angka PMI ini juga mematahkan perkiraan kenaikan menjadi 49,4.

Dari dalam negeri,Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks harga konsumen (IHK) Mei mengalami inflasi sebesar 4% (year on year/yoy). Inflasi ini lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 4,33%.

Adapun, inflasi bulanan sebesar 0,09% (month to month/mtm) dan tahun kalender mencapai 1,10% (year to date/ytd). Hasil rilis inflasi ini sejalan dengan polling ekonom yang memperkirakan inflasi (year on year/yoy) menembus 4,20% pada Mei.

Inflasi tersebut lebih rendah dibandingkan pada April yang tercatat 4,33%.Inflasi melandai karena harga barang akan kembali normal setelah melonjak pada periode Lebaran.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular