INAF Pinjam Rp 157 Miliar dari Bio Farma, Buat Apa?

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Selasa, 30/05/2023 15:20 WIB
Foto: Arsip Indofarma

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten farmasi PT Indofarma Tbk. (INAF) mendapatkan kucuran dana dari PT Bio Farma (Persero) sebesar Rp 157 miliar. PT Bio Farma (Persero) merupakan pemegang saham pengendali dengan kepemilikan sebesar 80,66%.

Adapun penggunaan dana pinjaman tersebut, sebagin besar akan digunakan untuk penyelesaian kewajiban masa lalu, di mana sebagian untuk menyelesaikan kewajiban kepada pihak ketiga yang bertujuan agar dibukakan kembali suplai barang terkait alat kesehatan dan herbal sehingga mendukung peningkatan penjualan perusahaan.

"Atas fasilitas kredit yang akan diterima perseroan, mengizinkan PT Bio Farma (Persero) untuk melakukan monitoring dan pemeriksaan kegiatan usaha serta keuangan Perseroan," tulis manajemen INAF dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (30/5).


Perseroan memerlukan pinjaman dalam rangka restrukturisasi untuk mendukung rencana kerja terutama dalam rangka mendukung percepatan implementasi strategi fokus usaha di bidang alat kesehatan dan herbal sesuai dengan program kerja Holding BUMN Farmasi sekaligus membantu upaya pemerintah di bidang kesehatan.

"Pengadaan fasilitas pendanaan dari afiliasi merupakan bagian dari upaya perseroan menata fokus usaha sehingga perseroan mengimbangi dengan melakukan percepatan implementasi strategi fokus usaha di bidang alat kesehatan dan herbal sesuai dengan program kerja Holding BUMN Farmasi sekaligus membantu upaya pemerintah di bidang kesehatan," sebutnya.

Atas transaksi afiliasi tersebut INAF akan dikenakan bunga pinjaman kepada PT Bio Farma (Persero) sebesar 7% p.a.

Dengan pinjaman dari Bio Farma, INAF meyakini kinerja operasional akan. menjadi lebih baik.

Berdasarkan laporan keuangan Per 31 Desember 2022, perusahaan memiliki working capital yang cukup besar, terdiri dari piutang usaha sebesar Rp 173,1 miliar dan persediaan sebesar Rp 243,9 miliar yang dapat dioptimalisasi untuk menghasilkan penerimaan kas operasional.

"Membaiknya kinerja operasional dan optimalisasi working capital diharapkan dapat menghasilkan penerimaan kas operasional yang mencukupi, termasuk untuk membayar pinjaman dari PT Bio Farma (Persero)," tulisnya.

Selama periode pinjaman, perseroan wajib menjaga ketersediaan dana cadangan untuk memenuhi kewajiban kepada PT Bio Farma (Persero) sebesar satu kali nilai kewajiban pokok triwulanan dan bunga yang paling tinggi dalam satu tahun kedepan.

Cadangan Kewajiban tersebut wajib ditempatkan pada salah satu rekening Bio Farma yang ditunjuk untuk penampung pembayaran shareholder loan minimal satu bulan sebelum jadwal pembayaran angsuran pokok dan bunga.

Selain itu, perusahaan juga tidak boleh memiliki tunggakan atas tagihan pokok dan bunga dari pinjaman eksisting yang diberikan oleh PT Bio Farma (Persero) yang jatuh tempo sesuai dengan perjanjian pinjaman yang telah disepakati sebelumnya.

Adapun pengaruh pinjaman terhadap kondisi keuangan perseroan tergambar langsung pada peningkatan saldo Utang SHL Jangka Pendek, dari sebesar Rp 56,5 miliar pada tahun 2022 menjadi sebesar Rp 184,8 miliar pada tahun 2023.

Terjadi peningkatan liabilitas dalam jangka pendek terjadi dimana shareholder loan yang baru digunakan untuk perkuatan dalam rangka restrukturisasi Perseroan.

Tetapi dengan fasilitas pendanaan yang bersifat junior dari pihak afiliasi akan mengurangi risiko finansial distress, serta tidak terdapat covenant yang memberatkan operasional dan kinerja perseroan.

Berdasarkan rasio likuiditas atas proyeksi PT Indofarma Tbk dengan adanya rencana transaksi menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Dengan adanya rencana transaksi maka current ratio akan meningkat dari 101,29% pada tahun 2023 menjadi 139,51% pada tahun 2027, dan juga quick ratio akan naik dari 50,19% pada tahun 2023 menjadi 63,93% pada tahun 2027.

Proyeksi rasio solvabilitas perseroan akan mengalami peningkatan dengan adanya rencana transaksi. Hal tersebut dapat dilihat pada debt to equity ratio pada tahun 2023 sebesar 1.049,64% menjadi 69,30% pada tahun 2027. Debt to asset ratio menjadi 25,37% pada tahun 2027, dari 50,50% pada 2023.

"Manfaat atas transaksi adalah terpenuhinya kebutuhan dalam rangka restrukturisasi perseroan dan tidak terdapat kerugian yang timbul dari rencana transaksi," tegasnya.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Laba Bruto Waskita Karya Naik 14,4% (YoY)