Tunggu Perkembangan Utang AS, IHSG Dibuka Melemah

Muhammad Azwar, CNBC Indonesia
Selasa, 30/05/2023 09:45 WIB
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (30/5/23) dibuka melemah 0,24% menjadi 6.665,11. Lebih parahnya, Tiga menit setelah dibuka, IHSG langsung drop. Perkembangan terkini terkait plafon utang AS, kebijakan The Fed, harga komoditas global, serta berita ekonomi dan kebijakan dari dalam negerimenjadi sentimen penggerak IHSG hari ini.

Pada pukul 09.03, IHSG terjun bebas 0,54% ke level 6.645,04. Perdagangan menunjukkan terdapat 168 saham turun, 155 saham naik sementara 221 lainnya mendatar.

Perdagangan juga mencatatkan sebanyak 585 juta saham terlibat dengan nilai perdagangan baru mencapai Rp 304 miliar.


Kabar mengenai plafon utang Amerika Serikat masih akan menjadi penggerak IHSG.Para investorjugamasih akan menerka arah kebijakan bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserves/The Fed) mengenai suku bunganya.

Kabar terbaru menyebutkan bahwa Presiden AS Joe Biden telah mencapai kesepakatan dengan Ketua DPR Kevin McCarthy untuk menangguhkan plafon utang AS hingga 1 Januari 2025.

Kesepakatan ini dianggap sebagai kabar baik oleh Biden, yang menyatakan bahwa hal ini akan menghilangkan ancaman gagal bayar yang dapat berdampak negatif terhadap pemulihan ekonomi AS yang sedang berlangsung. Kesepakatan tersebut masih harus melalui Kongres untuk pemungutan suara sebelum 5 Juni, ketika Departemen Keuangan AS diperkirakan akan kekurangan dana untuk menutupi kewajibannya.

Selain itu, para investor juga akan memperhatikan kebijakan suku bunga yang akan diambil oleh The Fed. Meskipun data ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda melemah, sebagian besar investor masih yakin bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan 14 Juni mendatang. Hal ini sejalan dengan pandangan hawkish sebagian besar investor sebelum pengumuman FOMC terakhir.

Di sisi lain, harga rumah di AS diperkirakan akan mengalami penurunan pada bulan Maret 2023, sementara indeks keyakinan konsumen (IKK) diproyeksikan akan masuk ke zona pesimis. Perkembangan ini juga akan menjadi pertimbangan bagi para investor dalam mengambil keputusan investasi.

Tidak hanya itu, pergerakan harga komoditas global, terutama batu bara dan minyak mentah dunia, juga akan mempengaruhi saham-saham energi di IHSG. Harga batu bara dunia saat ini mengalami penurunan signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang berdampak pada turunnya harga saham emiten batubara.

Selain faktor eksternal, sentimen dari dalam negeri juga akan mempengaruhi pergerakan IHSG. Rapat kerja antara Badan Anggaran DPR dengan Menteri Keuangan, Menteri PPN/Kepala Bappenas, dan Gubernur Bank Indonesia akan membahas pokok-pokok kebijakan ekonomi makro untuk tahun 2024. Pengumuman target-target ekonomi makro dan proyeksi pergerakan rupiah oleh Bank Indonesia akan menjadi perhatian pasar.

CNBC INDONESIA RESEARCH

market@cnbcindonesia.com


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat