Ternyata Ada 80-an Saham Gocap di Bursa, Nyangkut di Mana?

Putra, CNBC Indonesia
30 May 2023 07:15
Seorang karyawan mengambil gambar pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (21/3/2018). IHSG pada perdagangan Rabu (21/3/2018) dibuka menguat 0,27% ke  6.260,18 poin dari penutupan kemarin di 6.243,57 poin. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Selain saham-saham blue chip atau berkapitalisasi pasar besar (big cap), terdapat pula deretan saham gocap atau saham dengan harga Rp50/saham di bursa. Saham-saham tersebut seringkali sempat jaya pada masanya sebelum kemudian tertidur pulas.

Berbeda dengan saham pada umumnya, membeli suatu saham di level gocap (kecuali saham papan akselerasi yang harganya bisa sampai Rp1/saham), apabila dalam jumlah yang tidak signifikan, tidak akan mengubah harga saham tersebut.

Sering juga terjadi, investor yang tidak melakukan cut loss akhirnya harus rela melihat saham yang masuk portofolionya bersemayam di level gocap, sembari berharap ada aksi beli luar biasa untuk membangunkan saham tersebut di masa depan.

Pengendali emiten yang gagal bayar repo, aksi 'guyur' oleh pengendali emiten, tersandung kasus, atau memiliki masalah keuangan bisa menjadi salah satu penyebab investor melego suatu saham hingga ke harga gocap.

Sebagai contoh, saham emiten unggas PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP) dan sang anak PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) yang saat ini berada di level Rp50/saham seiring aksi lego setidaknya pada tahun lalu oleh sang pemilik, Tumiyana, yang turut memengaruhi, baik langsung maupun tidak langsung, perdagangan saham tersebut di pasar reguler.

Belum lagi, WMPP mendapatkan notasi L dari bursa, menandakan emiten tersebut telat mengirimkan laporan keuangan ke pihak otoritas.

Nama lainnya, saham emiten minyak kelapa besutan Asep Sulaeman Sabanda atau biasa disebut Sultan Subang, PT Indo Pureco Pratama Tbk (IPPE) dan emiten fesyen muslim PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA) yang terbenam di level gocap seiring kabar miring dari pengendali, mulai dari permasalahan laporan keuangan hingga isu gagal bayar repo. Belakangan, pihak IPPE menyangkal rumor gagal bayar repo yang beredar di kalangan pasar.

Terlepas dari risikonya yang tinggi, saham-saham gocap juga seringkali menawarkan potensi keuntungan yang juga tinggi. Dalam kasus tertentu, suatu saham bisa keluar dari level gocap dan melompat signifikan seiring emiten mencatatkan perbaikan kinerja (kembali laba, aksi korporasi, hingga pelunasan utang).

Salah satu kasusnya saham PT Modernland Realty Tbk (MDLN) yang sempat ambles ke gocap dan akhirnya kena suspensi oleh bursa selama hampir setahun (September 2020 - Desember 2021) akibat kesulitan membayar kupon obligasinya.

Selepas pengumuman restrukturisasi global bond dan pencabutan suspensi, saham MDLN perlahan keluar dari gocap dan malahan sempat meroket ke Rp133 pada September 2022. Kini, pada 29 Mei 2023, saham MDLN berada di angka Rp82/saham.

Sebagai informasi bagi pembaca, berikut ini daftar 81 saham gocap yang ada di bursa (tidak termasuk saham gocap yang sedang disuspensi saat ini):



CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Baru IPO & Melantai 5 Hari, Saham MENN Nyungsep ke Gocap

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular