Pertumbuhan Ekonomi Stabil 5%, Kok Kredit Bank Melempem?

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
25 May 2023 15:15
Gubernur BI Perry Warjiyo (Tangkapan Layar Youtube)
Foto: Gubernur BI Perry Warjiyo (Tangkapan Layar Youtube)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan kredit bank melempem di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil pada level 5%. Bank Indonesia melaporkan total penyaluran kredit bank hanya naik 8,08% secara tahunan (yoy) per April 2023. Dibandingkan bulan sebelumnya, angka tersebut anjlok 125 basis poin (bps) dari 9,37% yoy.

Lebih jauh, dibandingkan dengan posisi pertumbuhan Januari 2023, capaian bulan keempat tahun ini merosot lebih dari 200 bps. 

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan hal itu telah menjadi topik diskusi dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG). Pasalnya dari permintaan kredit masih terbilang baik seiring dengan kinerja mentereng sejumlah korporasi.

Oleh karena itu, Perry menduga pertumbuhan kredit ambles karena ada pelunasan kredit lebih cepat oleh korporasi yang berorientasi ekspor. "Mungkin sejumlah korporasi melunasi kreditnya," kata Perry usai RDG di Jakarta, Rabu (25/5/2023).

Perry mengatakan bila dilihat berdasarkan jenisnya, pertumbuhan kredit melambat karena kredit modal kerja. "Sesuatu yang harus kami cek dan uji lebih jauh," katanya. 

Kendati demikian, Perry masih optimistis bahwa pertumbuhan kredit akan membaik. Pasalnya dari segi penawaran, suku bunga, dan syarat kredit bank juga masih kondusif mendukung roda ekonomi.

Selain itu, kata Perry, bank-bank besar juga optimistis target pertumbuhan kredit akan tercapai sesuai dengan rencana bisnis bank (RBB). "Kami akan meyakini ini akan kemudian meningkat seiring dengan perbaikan ekonomi domestik," katanya. 

Adapun berdasarkan jenisnya, kredit investasi tumbuh paling tinggi per April 2023, yakni 10,12% yoy. Kemudian diikuti oleh kredit konsumsi 8,68% yoy, dan modal kerja 6,55% yoy. Berdasarkan sektor, korporasi pertambangan serta industri dan jasa tercatat sebagai penjaga pertumbuhan kredit.

"BI akan terus mendorong penyaluran kredit dari perbankan untuk mendukung dunia usaha untuk menjaga momentum ekonomi nasional," katanya. 

BI pun meyakini bank memiliki kemampuan mumpuni untuk menyalurkan kredit. Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio /CAR) pada April 2023 sebesar 24,69% atau pada level yang sangat aman. 

Pada periode yang sama, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross sebesar 2,49% dan nett 0,72%, turun dibandingkan dengan posisi awal tahun.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kredit Bank Loyo Saat Lebaran 2023, Ga Bahaya Ta?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular