MARKET

Jelang Stock Split, Pengendali MAPA Lepas 203 Juta Saham

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
Selasa, 23/05/2023 14:08 WIB
Foto: Gedung Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu emiten perdagangan ritel PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) akan segera menggelar RUPS pada 20 Juni 2023.

Menjelang RUPS justru salah satu pemegang saham MAPA melakukan aksi jual saham berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis pada 23 Mei 2023 pada laporan kepemilikan saham.

Montage Company Limited sebelumnya memegang kepemilikan saham MAPA sebesar 7,5% dengan total 213,89 juta (213.897.320) lembar saham.


Berdasarkan surat yang berada di keterbukaan informasi bahwa Montage Company Limited menjual saham MAPA sebanyak 203,48 juta (203.480.720) saham dengan harga jual Rp 4.800/saham. Transaksi ini dilakukan pada 11 Mei 2023 dengan tujuan divestasi.

Total transaksi atas divestasi Montage Company Limited terhadap saham MAPA sebesar Rp 976,7 miliar.

Dengan demikian saat ini Montage Company Limited hanya memiliki 10,42 juta (10.416.600) saham MAPA.

Dalam RUPS 20 Juni mendatang nantinya, MAPA akan melaksanakan stock split atau memecah nilai nominal saham dengan rasio 1:10.

Nilai nominal saham sebelum pemecahan sebesar Rp 100 per saham. Lalu, setelah stock split, nilai nominal saham menjadi Rp 10 per saham.

Jumlah saham MAPA sebelum stock split sebesar 2,85 miliar. Lalu, setelah stock split, jumlah saham MAPA menjadi 28,5 miliar.

Ada dua alasan dan tujuan MAPA melakukan stock split. Pertama, untuk membantu meningkatkan daya tarik atas saham MAPA, terutama terhadap investor ritel dengan menjadikan harga saham mereka lebih terjangkau.

Kedua, untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Hingga kini harga saham MAPA masih bergerak di area uptrend. Pada pergerakan hari ini Selasa (23/5/2023) pada sesi kedua harga saham MAPA masih bergerak pada rentang Rp 6.025 dengan level tertinggi Rp 6.125.

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcindonesia.com


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(saw/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi