Market Commentary

Beberapa Hari Merana, Saham Bank Mulai Bangkit Lagi

Muhammad Khadafi & Tim Riset, CNBC Indonesia
19 May 2023 10:16
Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas saham perbankan Indonesia kelompok KBMI 3-4 terpantau menguat pada perdagangan sesi I Jumat (19/5/2023), setelah dalam beberapa hari terakhir terkoreksi.

Dari 13 saham bank KBMI 3-4, tercatat delapan saham menguat, satu saham cenderung stagnan, dan empat saham melemah.

Berikut pergerakan saham bank KBMI 3-4 pada perdagangan sesi I hari ini.

EmitenKode SahamHarga TerakhirPerubahan Harga
Bank Syariah IndonesiaBRIS1.6553,44%
Bank OCBC NISPNISP1.0652,40%
Bank Rakyat IndonesiaBBRI5.2751,44%
Bank Negara IndonesiaBBNI8.8501,14%
Bank Central AsiaBBCA8.8751,14%
Bank MandiriBMRI5.0501,00%
Bank Tabungan NegaraBBTN1.2950,39%
Bank Danamon IndonesiaBDMN2.7500,36%
Bank Maybank IndonesiaBNII2340,00%
Bank MegaMEGA4.910-0,20%
Bank Pan IndonesiaPNBN1.105-0,45%
Bank PermataBNLI945-0,53%
Bank CIMB NiagaBNGA1.415-0,70%

Sumber: RTI

Per pukul 09:31 WIB, saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) kembali menjadi saham bank yang penguatannya paling besar pada sesi I hari ini, yakni mencapai 3,44% ke posisi Rp 1.655/unit.

Sedangkan saham PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) menjadi saham yang paling besar koreksinya pada sesi I hari ini, yakni terkoreksi 0,7% menjadi Rp 1.415/unit.

Beberapa hari terakhir, saham perbankan di Indonesia mencatatkan koreksi karena beberapa faktor. Pertama yakni dampak tidak langsung dari krisis perbankan di Amerika Serikat (AS).

Krisis perbankan di Negeri Paman Sam sejatinya belum usai meski saat ini kabarnya sedang cenderung membaik, tetapi masih ada potensi bahwa krisis akan kembali terjadi.

Tidak hanya itu, Negeri Paman Sam juga masih mempertahankan suku bunga yang masih tinggi, sehingga perbankan kecil di AS juga cenderung masih akan bertarung dengan suku bunga yang tinggi.

Sementara itu di dalam negeri, kasus peretasan atau serangan siber yang menimpa BRIS membuat pasar khawatir bahwa data nasabah di bank tersebut terancam disebarluaskan.

Bahkan, ada yang khawatir bahwa hal ini berpotensi menyebabkan rush money dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap lembaga perbankan, karena data dan nasabah tidak dilindungi dengan tepat.

Namun, pihak manajemen mengatakan bahwa nasabah tidak perlu khawatir karena data dan dana masih akan aman.

Meski begitu, koreksi saham perbankan sebelumnya seharusnya menjadi momentum untuk memburu kembali saham-saham perbankan, meski secara valuasi beberapa saham perbankan sudah mulai mahal.

Di lain sisi, kinerja keuangan perbankan yang cukup menggembirakan juga dapat menjadi pendorong saham-saham perbankan ke depan.

Industri perbankan telah berhasil menorehkan kinerja yang positif, berdasarkan perolehan laba pada kuartal I-2023.

Bank raksasa atau big bank berhasil meraup laba sampai belasan triliun dalam tiga bulan pertama tahun ini. Peringkat satu adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencatat laba bersih sebesar Rp 15,56 triliun, disusul Bank Mandiri sebesar Rp 12,6 triliun, BCA Rp11,5 triliun, dan BNI sebesar sebesar Rp5,22 triliun.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BMRI ATH Lagi di Rp 6.600, Saham Bank Jumbo Lain Ngikut?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular