
Rapor Bank Konglomerasi RI, Siapa Paling Jago Cari Cuan?

Jakarta, CBNC Indonesia - Sejumlah grup konglomerasi raksasa RI tercatat memiliki lini bisnis perbankan yang berfungsi melengkapi ekosistem mereka.
Bank-bank yang dimiliki grup konglomerasi tersebut memiliki modal inti yang beragam mulai dari Klasifikasi Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) I dengan modal inti kurang dari Rp6 triliun, KBMI 2 memiliki modal inti Rp6 triliun - Rp14 triliun, KBMI 3 untuk modal inti Rp14 triliun - Rp70 triliun, dan KBMI 4 dengan modal inti lebih dari Rp70 triliun.
Sebagai informasi, bank milik konglomerat yang masuk KBMI 4 saat ini hanya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Bank raksasa milik Grup Djarum ini memiliki modal mencapai Rp211,26 triliun.
Adapun grup konglomerasi lainnya ada Grup Salim yang memiliki PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), Grup CT Corp dengan PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) dan PT Bank Mega Tbk (MEGA), Grup MNC mempunyai PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP), Grup Lippo dengan PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU).
Kemudian, ada Grup Sinarmas dengan PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM), Grup Mayapada dengan PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA). Grup Panin dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN). Selanjutnya, ada Karmaka Surjaudaja (Kww Tjie Hoei) dengan PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP).
Terbaru, ada PT Bank Jago Tbk (JAGO) yang didirikan Jerry Ng bersama Patrick Walujo, pendiri perusahaan investasi Northstar Pacific setelah mengakuisisi Bank Artos pada 2019 lalu.
Diantara bank-bank tersebut ada yang sudah beroperasi puluhan tahun lamanya seperti NISP yang sudah berdiri sejak 1941. Ada pula yang baru berdiri 2021 lalu yaitu BBHI yang resmi jadi milik Grup CTdan berganti nama menjadi Bank Allo dari sebelumnya Bank Harda.
Lantas, bagaimana kinerja keuangannya?
Dari data diatas kecuali BABP yang sudah melaporkan kinerja keuangan di sepanjang tiga bulan pertama 2023, BBCA mencatatkan pendapatan dan laba bersih paling besar secara nominal sejalan dengan posisinya sebagai bank KBMI 4.
Kermudian bila melihat dari tingkat laba dibandingkan modal atau return on equity (ROE) hanya ada dua bank yang memiliki persentase lebih dari 15%. BBCA tercatat membukukan ROE terbesar, yakni 22,30% dan MEGA 19,72%.
Sementara itu, bank dengan margin bunga bersih tertinggi dipegang oleh BBHI, dengan capaian 8,8%. Kinerja ini juga disertai dengan kualitas aset yang baik nampak dari rasio kredit macet atau NPL gross pada level 0,05%, angka ini terbilang paling bagus diantara yang lainnya. Selain itu, BBHI juga memimpin pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 193,29% secara tahunan menjadi Rp237 miliar.
Sementara itu, untuk bank yang memiliki pertumbuhan laba bersih paling tinggi ada BINA hingga lebih dari enam kali lipat secara tahunan menjadi Rp59 miliar.
Kontras, ada beberapa emiten bank milik konglomerat yang mencatatkan pelemahan kinerja pada kuartal I/2023. Tercatat ada PNBN yang membukukan penurunan pendapatan bunga bersih dan laba, masing-masing -5,85% dan -0,96% secara tahunan. Lainnya, yang senasib mengalami penyusutan laba ada BSIM, ARTO, dan MAYA.
(tsn)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Tok! BCA Bagi Dividen Rp 205 per Saham