IHSG Makin Ambles, Sesi I Jeblok 1,18%

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
11 May 2023 12:27
Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdagangan sesi I pada Kamis (11/5/2023) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup ambles 1,18% menjadi 6731,63

Sebanyak 345 saham melemah, 182 saham menguat, sementara 184 lainnya mendatar. Perdagangan menunjukkan transaksi mencapai Rp6,35 triliun dengan melibatkan 11,62 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 974.482 kali.

Sementara itu, secara year-to-date IHSG masih membukukan pelemahan sebesar 1,74%.

Secara sektoral, sektor energy menjadi pemberat terbesar IHSG pada sesi I hari ini, yakni mencapai -2,30%. Kemudian disusul sektor basic material sebesar 1,84% dan technology sebesar 1,39%.

Ada lima saham yang menjadi pemberat IHSG pada perdagangan hari ini, berdasarkan bobot indeks poinnya sebagai berikut :

  1. BBCA (-8,82)
  2. BYAN (-7,66)
  3. GOTO (7,62)
  4. TLKM (-7.23)
  5. BBRI (-6,12)

Kendati IHSG jatuh, sentimen pasar global terutama Amerika Serikat (AS) cenderung positif. Kemarin malam waktu Indonesia, rilis data inflasi AS periode April 2023 kembali melandai.

Inflasi AS berhasil melandai ke 4,9% secara tahunan (YoY), lebih baik dibandingkan periode sebelumnya dan ekspektasi pasar yang proyeksi tetap bertahan di 5% YoY.

Sedangkan untuk inflasi inti AS tetap bertahan di 5,5% YoY sama seperti bulan sebelumnya. Data inflasi yang melandai bisa menjadi pertimbangan the Fed agar tidak terlalu agresif di pertemuan FOMC mendatang.

Namun, perhatian cukup serius datang dari China karena rilis data inflasi terbaru per April 2023 malah turun ke 0,1% YoY, dibandingkan periode sebelumnya yang masih tumbuh 0,7% YoY dan ekspektasi pasar di 0,4% YoY. Bahkan, secara bulanan China mengalami deflasi -0,1%. Ini menjadi perhatian karena China merupakan pasar ekspor terbesar bagi Indonesia.


(tsn/tsn)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Meski Minim Sentimen, IHSG Lompat 1,33% ke 7.129 di Sesi I

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular