Momentum Bagus, IHSG Bisa Ditutup Menghijau Nih!

Tri Putra, CNBC Indonesia
10 May 2023 13:13
Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,37% ke posisi 6.804,89 pada sesi I, Rabu (10/5/2023). IHSG konsisten di zona hijau dan kembali ke level psikologis 6.800 hingga tengah hari.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi mencapai Rp5,10 triliun dengan volume perdagangan 12,38 miliar saham.
Sebanyak 263 saham naik, 226 turun, dan 224 mendatar.

Kenaikan saham GOTO sebesar 4,59% dan TLKM 0,98% dan sejumlah big cap lain (BMRI, ASII, hingga ADRO) turut menopang IHSG hingga istirahat siang.

IHSG berhasil mengawali perdagangan hari ini dengan dibuka di zona hijau, setelah dua hari terakhir dibuka di zona merah dan bergerak volatil. Namun, sentimen pasar global yang masih belum menentu dapat mempengaruhi penguatan IHSG pada hari ini.

Investor menanti rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) periode April 2023 yang akan dirilis malam nanti waktu Indonesia.

Inflasi Negeri Paman Sam pada bulan lalu diperkirakan bertahan di 5% secara tahunan (year-on-year/yoy), sama seperti periode sebelumnya.

Sedangkan untuk inflasi inti AS diperkirakan tumbuh tipis sebesar 5,5% (yoy), dibandingkan periode sebelumnya di 5,6% (yoy). Data inflasi penting untuk diperhatikan karena berhubungan dengan kebijakan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dalam pertemuan FOMC mendatang.

Sementara itu dari dalam negeri, pelaku pasar hari ini menanti rilis data penjualan ritel periode Maret 2023 yang diperkirakan tumbuh positif 1,4% dibandingkan sebelumnya 0,6%.

Proyeksi pertumbuhan ritel yang tetap positif sejalan dengan optimisme konsumen yang meyakini ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh positif ke depan.

Analisis Teknikal

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu 1 jam (hourly) menggunakan moving average (MA) dan pivot point Fibonacci untuk mencari resistance dan support terdekat.

Pada sesi I, IHSG tiga kali mencoba menembus resistance terdekat 6.813, tetapi belum berhasil. Level psikologis 6.800 bakal menjadi support terdekat IHSG di sesi II.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

ihsgGrafik: IHSG 
Foto: Refinitiv

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik harian, posisi RSI naik ke 53,08.

Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), grafik MACD berada di atas garis sinyal dengan kecenderungan melebar.

Di sesi II, IHSG berpeluang ditutup di zona hijau dengan kembali menguji resistance 6.813, sebelum menatap MA 50 (6.830). Apabila tertahan di bawah 6.813, support terdekat IHSG berada di 6.800 dan 6.780.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular