Analisis Teknikal

Tunggu Data Inflasi AS, IHSG Rawan Koreksi

Putra, CNBC Indonesia
10 May 2023 07:30
Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,15% menjadi 6779,98 pada penutupan sesi II Perdagangan Selasa (9/5/23). IHSG berhasil rebound usai seharian sempat terjeba di zona merah kemarin.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 297 saham menguat, 236 saham melemah, sementara 204 lainnya mendatar. Perdagangan menunjukkan transaksi mencapai Rp10,07 triliun dengan melibatkan 21,98 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,49 juta kali.

Sementara itu, secara year-to-date (YtD) IHSG masih membukukan pelemahan sebesar 1,03%.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Refinitiv sektor Consumer Cyclicals, Real Estate, Technology, Utilities, dan Industrials yang mendorong penguatan hari ini (8/5/23).

Adapun lima top movers IHSG berdasarkan bobot indeks poinnya pada penutupan sesi II kemarin adalah sebagai berikut:

1. GOTO (9,62 poin indeks)
2. ASII (8,17 poin indeks)
3. SMGR (2,74 poin indeks)
4. MAPI (2,48 poin indeks)
5. DCII (1,21 poin indeks)

Dari dalam negeri, pelaku pasar merespon rilis data Indeks Keyakinan konsumen pada Selasa pagi (9/5/23) untuk periode April 2023 yang berhasil meningkat ke 126,1 dibandingkan periode sebelumnya di 123,3. Naiknya IKK menunjukkan masyarakat yang semakin optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif ke depan.

Sementara itu, secara global pelaku pasar masih mencermati rilis inflasi AS Rabu malam waktu Indonesia (10/5/2023) untuk periode April 2023 yang diperkirakan bertahan di 5% secara tahunan (YoY) sama seperti periode sebelumnya.

Sedangkan untuk inflasi inti AS diperkirakan tumbuh tipis sebesar 5,5% YoY, dibandingkan periode sebelumnya di 5,6% YoY. Data inflasi penting untuk diperhatikan karena berhubungan dengan kebijakan the Fed dalam pertemuan FOMC mendatang.

Analisis Teknikal

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) menggunakan moving average (MA) dan pivot point Fibonacci untuk mencari resistance dan support terdekat.

Pada Selasa, IHSG memantul dari area support 6.748 - 6.735 dan mencoba menembus resistance terdekat 6.783, kendati belum berhasil.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik harian, posisi RSI naik ke 46,51.

Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), grafik MACD berada di bawah garis sinyal dengan kecenderungan melebar.

Hari ini, IHSG berpotensi kembali bergerak mixed dan akan menguji kembali resistance terdekat di 6.783 sebelum menentukan arah selanjutnya. Support terdekat berada di 6.748 - 6.735.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular