
Pemerintah Singapura Kembali Lepas Saham GOTO, Ada Apa?

Jakarta, CNBCÂ Indonesia - Salah satu pemegang saham emiten PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) tercatat kembali melepas sebagian kepemilikannya di raksasa teknologi tersebut.
Mengutip data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Government of Singapore, terpantau kembali melakukan penjualan 125,95 juta lembar pada Senin (8/5) lalu sehingga tersisa kepemilikan 5,38%. Sehari perdagangan sebelumnya (5/5) investor kakap negeri Jiran tersebut juga diketahui melego 177 juta saham GOTO.Â
Perubahan jumlah saham Pemerintah Singapura tercatat dari 64 miliar (4/5/2023) dan terbaru tersisa 63,71 miliar saham hingga akhir perdagangan Senin, mengutip data KSEI.
Transaksi ini bukan merupakan yang pertama. Pemerintah Singapura diketahui secara berkala melakukan pembelian dan penjualan saham perusahaan karya anak bangsa tersebut.
Pemerintah Singapura tercatat sempat membeli 95,9 juta saham GOTO pada awal Desember (2/12) tahun lalu. Pengelola dana abadi Singapura tersebut kemudian diketahui mengurangi kepemilikan 5,3 miliar saham pada akhir Februari.
Pembelian kembali dilakukan pada 24 Maret sebanyak 2,2 miliar saham diikuti 1,9 juta lembar pada 27 Maret. Lalu, penjualan terjadi kembali pada 11 April sebanyak 275 juta lembar.
Sejak 2 Desember total kepemilikan saham GOTO oleh pemerintah Singapura tercatat berkurang dari semula sebanyak 68,7 miliar saham, menjadi 64,8 miliar, hingga tersisa 63,71 miliar saham atau 5,38%. Artinya, total pengurangan mencapai 4,9 miliar lembar. .
Sebagai informasi, GOTO telah mengumumkan kinerja kuartal-I 2023 yang masih membukukan kerugian Rp 3,86 triliun. Kerugian tersebut disebabkan tingginya total beban usaha (selling, general and administrative expense/SG&A) Rp6 triliun.
Penjualan Saham GOTO oleh GPF
Sementara itu, perusahaan investasi penyelenggara program kompensasi saham (MESOP/Stock option) milik perusahaan tercatat kembali mengurangi porsi kepemilikan sahamnya.
Berdasarkan prospektus, GoTo Peopleverse Fund (GPF) merupakan lembaga atau institusi yang mengurusi program kompensasi saham untuk karyawan, konsultan, mantan karyawan dan jajaran manajemen kunci GOTO.
Tercatat data kepemilikan saham GOTO oleh GPF per (1/12/2022) sebanyak 9,03% atau 106,9 miliar lembar. GPF aktif mengurangi kepemilikan hingga saat ini tersisa 6,51% atau 77,1 miliar lembar. Total pengurangan sejak awal kepemilikan sebanyak 29,8 miliar lembar atau menurun 2,52%.
GPF dibentuk khusus untuk membantu mengadministrasikan kompensasi berbasis saham untuk karyawan. Mengingat posisinya itu, maka bisa dikatakan bahwa GPF tidak seperti pemegang saham atau investor GOTO yang lain yang fokus mencari cuan dari berinvestasi.
Analis BCA Sekuritas Fakhrul Arifin menyampaikan bahwa penurunan kepemilikan saham GOTO oleh GPF merupakan hal yang wajar terjadi. Penurunan tersebut bukanlah aksi jual sebagai langkah exit strategy.
"Kepemilikan GPF atas saham GOTO memang akan terus berkurang ke depan. Ini wajar dan bukan merupakan exit strategy investor karena GPF memiliki fungsi mengatur lalu lintas kompensasi berbasis saham untuk karyawan GOTO. Maka itu, kita tidak bisa serta merta menyimpulkan bahwa penurunan kepemilikan saham GOTO di GPF sebagai aksi jual layaknya investor pada umumnya" papar Fakhrul.
(mza/mza)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Diam-diam Borong Saham GOTO, Ini Sosok Bos Empirical Finance