
Awal Pekan, IHSG Punya Peluang Rebound

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot tajam selama pekan lalu dan meninggalkan level psikologis 6.900. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG anjlok 2,27% dalam sepekan, ditutup di 6.787,63 pada Jumat (5/5).
Dalam sepekan, asing melakukan penjualan bersih (net sell) Rp53,58 miliar di pasar reguler, dengan Telkom Indonesia (TLKM) menjadi yang paling banyak dilego hingga Rp575,3 miliar.
Tekanan jual sangat terasa selama seminggu lalu di tengah investor melepas saham-saham batu bara utama hingga nikel di tengah sejumlah sentimen negatif yang ada. Saham big cap macam perbankan raksasa juga tak luput dari sasaran jual investor.
Sejatinya, pada Jumat (5/5), terdapat sentimen positif dari dalam negeri berupa rilis pertumbuhan ekonomi selama 3 bulan pertama 2023.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2023 mencapai 5.03%. Realisasi ini cenderung lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 5,02%.
Angka ini berada di atas konsensus pasar. Konsensus pasar yang dihimpun Tim Riset CNBC Indonesia dari 13 institusi juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 4,95% (year on year/yoy).
Kendati memang, sentimen negatif berupa kenaikan suku bunga The Fed masih mewarnai mood investor.
Hasil keputusan rapat FOMC pada Kamis (4/5/2023), sesuai dengan ekspektasi The Fed kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5% - 5,25%.
Ini menandai kenaikan suku bunga The Fed selama 10 bulan berturut-turut dan menjadi yang tertinggi sejak 2007.
Keputusan ini dilakukan the Fed sebagai langkah menjinakkan inflasi yang tinggi di tengah kondisi pasar tenaga kerja yang ketat dan sektor perbankan yang bergejolak.
Suku bunga acuan yang tinggi menjadi satu tantangan prospek ekonomi AS yang potensi mengalami resesi tahun ini. Secara kuartalan, perlambatan ekonomi sudah mulai terlihat dari GDP AS per kuartal 1-2023 yang melemah ke 1,1% dibandingkan kuartal IV-2022 di 2,6%.
Hari ini, investor saham domestik akan menyimak rilis data cadangan devisa (Cadev) RI per April 2023 yang diproyeksikan meningkat menjadi US$146,0 miliar, dari bulan sebelumnya US$145,2 miliar.
Cadev Indonesia meningkat selama lima bulan beruntun sejak November 2022.
Pada akhir Oktober 2022, Cadev masih tercatat US$ 130,2 miliar sementara per akhir Maret melonjak menjadi US$ 145,2miliar. Artinya, ada kenakan sebesar US$ 15 miliar.
Pada Senin sore hari pukul 16:00 WIB,Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KKSK) juga akan menggelar pertemuan dan konferensi pers mengenai kondisi ekonomi terkini.
Menarik ditunggu apa respon kebijakan dari fiskal dan moneter dalam menanggapi perkembangan krisis perbankan di Amerika Serikat (AS) serta plafon utang pemerintah AS.
Juga, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2023 yang menembus 5,03% (year on year/yoy).
Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur BI perry Warjiyo, Ketua Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar serta Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dijadwalkan hadir dalam konferensi pers tersebut.
Analisis Teknikal
IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) menggunakan moving average (MA) dan pivot point Fibonacci untuk mencari resistance dan support terdekat.
Pada Jumat pekan lalu, IHSG membentuk candle merah panjang dan menembus support berupa MA 20 (6.828). Namun, IHSG berhasil bertahan di atas support berikutnya di level 6.734.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
![]() Foto: Refinitiv |
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik harian, posisi RSI turun ke 46,98.
Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), grafik MACD terlihat memotong dari atas garis sinyal atau membentuk death cross (bearish reversal).
IHSG berpotensi mengalami technical rebound hari ini dengan resistance terdekat level psikologis 6.800 dan MA 20 (6.820). Apabila gagal mendekati resistance, support terdekat di level 6.734 dan 6.727.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gas Terus! IHSG Siap Tembus 6.900