Laba RMK Energy Naik 234% Kala Harga Batubara Ambles 21%

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
Kamis, 04/05/2023 06:15 WIB
Foto: Dok PT RMK Energy Tbk

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pertambangan PT RMK Energy Tbk. (RMKE) dan entitas anak berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp129,1 miliar pada kuartal I-2023. Jumlah ini naik 234% dari periode yang sama setahun sebelumnya yang sebesar Rp38,6 miliar.

Peningkatan ini dapat dicapai di saat harga batu bara sedang turun 20,8%, karena volume penjualan batubara meningkat. Direktur Operasional William Saputra menyampaikan bahwa penjualan batubara per Maret 2023 sebanyak 0,8 juta ton dan peningkatan 146% dari periode yang sama setahun sebelumnya.



Penjualan batubara ini berkontribusi sebesar 71,6% terhadap pendapatan per Maret 2023 yang meningkat 84,2% menjadi Rp761,9 miliar dari yang sebelumnya Rp413,5 miliar pada kuartal I-2022.

Sementara 28,4% sisanya dari pendapatan berasal dari jasa batubara.

Vincent memaparkan bahwa pihaknya telah berhasil memenuhi beberapa target operasional. Yakni dari target sepanjang 2023, unloading train sudah terpenuhi 25,1%, loading barge terpenuhi 20,9% pada kuartal I-2023. Penjualan in-house dan third party pun sebesar 0,8 juta ton atau sebesar 28,3% dari target 2,8 juta ton.

Namun, produksi tambang per Maret 2023 masih di bawah target, yakni 0,3 juta ton atau 14,5% dari target 2,1 juta ton.

"Dikarenakan cuaca hujan yang cukup tinggi di Q1 dan juga alat baru kita kemarin sempat agak terlambat kedatangannya. Jadi mulai akan kelihatan produksi meningkat di Q2 ke atas," ujarnya saat paparan Kinerja Kuartal I-2023 secara virtual, Rabu (3/5/2023).

Adapun beban pokok pendapatan pun meningkat per Maret 2023 menjadi Rp576,4 miliar, dari yang setahun sebelumnya sebesar Rp345,8 miliar.

Ekuitas perusahaan kali ini bertambah 10,7% menjadi Rp1,3 triliun dari yang sebelumnya pada Maret 2022 sebesar Rp1,2 triliun.

RMKE juga menunjukan peningkatan pada arus kas. Sebanyak Rp20,4 miliar kas neto telah diperoleh dari kegiatan operasional, berbalik 126% dari setahun sebelumnya di mana perusahaan mengeluarkan Rp78,43 miliar. Untuk investasi, perusahaan telah mengeluarkan kas neto sebesar Rp52,35 miliar, naik 185,9% dari sebelumnya yang sebesar Rp18,31 miliar.

Vincent menyampaikan bahwa belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini sebesar Rp350 miliar. Besaran tersebut untuk membangun hauling road sepanjang 30 km, di mana sudah pembangunannya sudah 80% dan hauling road 40 km yang masih dalam tahap lahan.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bisnis Jasa Angkut Batu Bara di Sumsel, RMKE Investasi Rp 330 M