Laba Kimia Farma di Kuartal I-2023 Meroket 876,9%, Kok Bisa?

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
03 May 2023 07:25
PT. Kimia Farma Tunda Vaksinasi Gotong Royong (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: PT. Kimia Farma Tunda Vaksinasi Gotong Royong (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Kimia Farma (Persero) Tbk. (KAEF) mencatat laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali senilai Rp 24,62 miliar pada kuartal I tahun 2023. Realisasi ini meroket 876,9% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 2,52 miliar.

Direktur Utama Kimia Farma David Utama menyampaikan, capaian laba anggota holding BUMN Farmasi Bio Farma tersebut didorong oleh pertumbuhan penjualan ekspor dan deretan lini produk unggulan perseroan.

Kimia Farma membukukan pertumbuhan penjualan menjadi Rp 2,30 triliun pada kuartal I Tahun 2023. Hal itu sejalan meningkatnya pendapatan baik dari pasar domestik maupun ekspor.

Realisasi penjualan ekspor Kimia Farma sepanjang Januari 2023 hingga Maret 2023 tumbuh 77% menjadi Rp 33,11 miliar. Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, produk-produk unggulan yang dihasilkan oleh perseroan dipasarkan ke berbagai belahan dunia yakni Asia, Eropa, Australia, Afrika dan Amerika.

Kinerja positif juga tecermin dari kenaikan kontribusi dari penjualan produk over the counter (OTC) dan kosmetik yang meningkat signifikan menjadi Rp 66,46 miliar. Selain itu, kontribusi produk etikal juga meningkat menjadi Rp 774,14 miliar hingga akhir Maret 2023.

Selain itu, beban pokok penjualan perseroan turun secara tahunan pada kuartal I tahun 2023 menjadi Rp 1,44 triliun. Dengan demikian, Kimia Farma mampu membukukan pertumbuhan laba kotor 14% menjadi Rp 858,58 miliar.

"Kenaikan pendapatan diperoleh dari perbaikan portofolio penjualan produk dengan margin tinggi yaitu produk etikal," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (3/5).

David menambahkan EBITDA perusahaan juga positif mencapai Rp 238,97 miliar. "Pencapaian ini merupakan hasil dari strategi manajemen untuk menerapkan operational excellence with path to profitability," imbuhnya.

Selain meningkatkan kinerja keuangan, David melanjutkan, perseroan juga terus menjalankan rebranding pada layanan di apotek, klinik kesehatan dan laboratorium diagnostik. Transformasi bisnis dan operasional merupakan fundamental bagi perusahaan untuk semakin kuat dalam menghadapi tantangan yang ada.



"Dengan operational excellence with path to profitability pada portofolio bisnis KAEF meliputi segmen manufaktur, distribusi, ritel farmasi dan layanan kesehatan, kami optimis KAEF akan mencatatkan kinerja positif hingga akhir tahun 2023. Ini merupakan komitmen kami untuk menjaga kepercayaan kepada pemegang saham, publik, dan stakeholder," pungkasnya.


(rob/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setahun Kas Kimia Farma Naik 300% Jadi Rp2,15 T, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular