Pendapatan Non Bunga Anjlok. Laba Bank Krom Kok Malah Naik?
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten perbankan PT Krom Bank Indonesia Tbk. (BBSI), yang sebelumnya bernama PT Bank Bisnis Internasional Tbk. mencatatkan laba bersih sebesar Rp74,81 miliar tahun 2022. Jumlah ini meningkat 13,85% dibanding perolehan laba tahun sebelumnya yang sebesar Rp65,71 miliar.
Perolehan tersebut tidak lepas dari pendapatan bunga bersih (net interest income) yang tercatat sebesar Rp162,92 miliar pada tahun 2022, meningkat 36,88% dari perolehan setahun sebelumnya sebesar Rp102,52 miliar.
Namun, pendapatan operasional lainnya (non bunga) menyusut 66,68% dari Rp3,85 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp1,28 triliun kali ini. Beban operasional pun meningkat hampir dua kali lipat menjadi Rp43,04 miliar dari yang sebelumnya Rp23 miliar pada tahun 2021.
Beban operasional pun meningkat menjadi Rp98,57 miliar pada tahun buku 2022 dari yang sebelumnya Rp83,37 miliar. Krom Bank berbalik mencatatkan beban operasional pada tahun buku 2022 sebesar Rp1,96 miliar dari setahun sebelumnya yang mencatatkan pendapatan operasional sebesar Rp1,26 miliar. Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) pun ikut meningkat menjadi 40,31% dari yang setahun sebelumnya sebesar 34,13%.
Sementara itu, bank mencatatkan jumlah kredit yang diberikan turun sebesar 11,5% menjadi sebesar Rp821,72 miliar pada tahun 2022 dari yang sebelumnya sebesar Rp928,56 miliar.
Rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) pun meningkat menjadi sebesar 1,84% dari yang sebelumnya pada tahun 2021 sebesar 0,43%.
Perbandingan jumlah kredit dengan total dana yang diterima atau Loan to Deposit Ratio (LDR) pada tahun 2022 tercatat sebesar 355%, melambung dari tahun sebelumnya sebesar 241,97%.
Pada dasarnya, LDR adalah tolok ukur kemampuan perusahaan perbankan dalam membiayai kembali dana yang ditarik oleh nasabah atau deposan. LDR yang sehat sendiri secara umum berkisar antara 78% sampai 92%. Dengan demikian, rasio LDR Krom Bank terbilang tidak sehat.
Pada ekuitas, bank telah berhasil memenuhi kewajiban modal inti minimum sesuai peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tercatat pada penutupan tahun buku 2022, ekuitas Krom Bank sebesar Rp3,06 triliun.
Krom Bank berhasil menghimpun tambahan modal sebesar Rp 911,3 miliar dari hasil rights issue.
Sebagai informasi, bank yang sebelumnya dikenal sebagai PT Bank Bisnis Internasional Tbk, diakuisisi secara mayoritas oleh FinAccel, perusahaan teknologi keuangan. FinAccel didukung oleh investor terkemuka seperti Victory Park Capital, Mirae Asset, Naver, Square Peg Capital, Telkom Indonesia, dan Jungle Ventures.
Penggantian nama menjadi PT Krom Bank Indonesia Tbk dilakukan pada semester 2 2022.
(fsd/fsd)