Bursa Asia Balik Arah Menghijau, Pasar Sudah Optimis?

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
27 April 2023 16:54
A man paues in front of an electric screen showing Japan's Nikkei share average outside a brokerage in Tokyo, Japan, August 5, 2019.   REUTERS/Issei Kato
Foto: Bursa Tokyo (REUTERS/Issei Kato)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa Asia-Pasifik ditutup menguat pada perdagangan Kamis (27/4/2023), meski krisis perbankan global sempat membebani pasar pada awal perdagangan hari ini.

Indeks Nikkei 225 Jepang ditutup naik 0,14% ke posisi 28.457,699, Hang Seng Hong Kong menguat 0,42% ke 19.840,279, Shanghai Composite China bertambah 0,67% ke 3.285,88, KOSPI Korea Selatan menanjak 0,44% ke 2.495,81, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terapresiasi 0,51% menjadi 6.945,48.

Sementara untuk indeks Straits Times Singapura ditutup melemah 0,36% ke 3.282,03 dan ASX 200 Australia terkoreksi 0,32% menjadi 7.292,7.

Pelaku pasar di Asia-Pasifik menanti hasil pertemuan kebijakan moneter bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ), di mana pertemuan ini menjadi yang pertama kali di masa kepemimpinan gubernur BoJ baru, Kazuo Ueda.

Ueda diperkirakan akan mempertahankan kebijakan moneter yang sangat longgar dari pendahulunya yakni Haruhiko Kuroda. Tetapi harapannya adalah dia akan merencanakan jalan keluar dari kebijakan ini di masa mendatang.

Di lain sisi, cerahnya bursa Asia-Pasifik terjadi meski sentimen pasar global cenderung bervariasi pada hari ini.

Sentimen krisis perbankan di Amerika Serikat (AS) masih menjadi perhatian pasar. Apalagi hal ini terjadi setelah First Republic Bank melaporkan adanya penarikan dana lebih dari US$ 100 miliar pada kuartal I-2023.

Investor khawatir jika pemerintah dan otoritas yang berwenang tidak akan membantu menyelesaikan persoalan First Republic Bank.

Regulator bank AS bankan dikabarkan akan menurunkan penilaian prospek dari First Republic. Saham bank tersebut pun jatuh 29% kemarin sehingga dalam dua hari anjlok 61%.

Kendati investor khawatir, tetapi nada optimis masih kencang. Analis kini memperkirakan jika kinerja perusahaan yang ada di bursa S&P 500 akan terkoreksi 3,2% pada laporan keuangan kuartal I-2023. Proyeksi ini lebih baik dibandingkan koreksi 3,9% pada hari sebelumnya.

Sebanyak 163 perusahaan yang tercatat di bursa S&P sudah melaporkan kinerja pada kuartal I-2023. Sebanyak 79,8% mampu menunjukkan kinerja di atas ekspektasi analis.

"Market tengah mencari arah kemana laju ekonomi dan perusahaan akan bergerak. Beberapa perusahaan melaporkan kinerja keuangan yang jauh di atas ekspektasi. Namun, investor melihat data itu belum cukup," tutur Lisa Erickson, head of public markets dari U.S. Bank Wealth Management, dikutip dari Reuters.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investor Masih Lakukan Aksi Profit Taking, Bursa Asia Lesu Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular