Commodity News

Harga Minyak Dunia Tetap Melambung di Tengah "Amukan" Rusia

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
27 April 2023 09:00
Kilang minyak
Foto: Pixabay/John Perry

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak terpantau menguat tipis pada awal perdagangan Kamis (27/4/2023).

Harga minyak mentah WTI menguat hingga 0,12% ke posisi US$74,39 per barel, dimana perdagangan sebelumnya ditutup di level US$74,30 per barel.

Harga minyak mentah brent juga menguat hingga 0,03% ke posisi US$77,77 per barel, dimana perdagangan sebelumnya ditutup di level US$77,75 per barel.

Harga minyak tetap menguat di tengah kenaikan produksi minyak mentah Rusia. Kilang Rusia meningkatkan produksi karena ekspor bahan bakar meningkat. Rusia berusaha memanfaatkan margin dengan baik.

Kini Rusia telah meningkatkan produksi dan perusahaan telah mengekspor lebih banyak produk olahan meskipun ada larangan Uni Eropa (UE) dan batasan harga minyak.

Moskow menyebut larangan dan batasan harga tersebut sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina.

Sejak larangan diberlakukan 5 Februari lalu, Rusia terus meningkatkan pasokan bahan bakarnya ke Turki, Asia, Afrika, Timur Tengah, dan Amerika Latin. 

Mereka juga mendiversifikasi penjualan bahan bakarnya.

Tahun lalu, kilang minyak Rusia secara besar-besaran menghentikan operasi pada bulan Maret dan April selama pemeliharaan, serta karena ketidakpastian pasar. Tahun ini, penyuling Rusia yakin mereka dapat menjual lebih tinggi.

Pada bulan Maret di mana pemeliharaan musim semi musiman pada pabrik kilang biasanya dimulai, output kilang minyak Rusia melonjak hampir 10% (year on year/yoy) menjadi 24,1 juta ton dari 22,0 juta ton tahun lalu.

Pada bulan April, operasi kilang minyak Rusia diperkirakan melebihi 23 juta ton, berdasarkan data operasional harian dari beberapa sumber.

Perhitungan Reuters menyebut jumlah tersebut meningkat sekitar 17% dari periode yang sama tahun lalu.

Secara keseluruhan, pada Januari-Maret tahun ini, kilang Rusia beroperasi hampir 70 juta ton, naik lebih dari 1% dari periode yang sama tahun lalu.

Pada bulan April beberapa penyuling memutuskan untuk menunda pekerjaan di pabrik selama beberapa bulan untuk mendapatkan keuntungan yang baik.

"Kami memutuskan untuk menunda pekerjaan selama infrastruktur karena penjualannya sedang baik," seorang sumber dengan kilang minyak independen Rusia mengatakan kepada Reuters.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(saw/saw)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Minyak Dunia Merana Karena Amerika

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular