Kinerja Microsoft Cemerlang, Wall Street Ikut Terbang

mae, CNBC Indonesia
26 April 2023 20:50
In this photo provided by the New York Stock Exchange, trader Americo Brunetti works on the floor, Thursday, March 25, 2021. Stocks are wobbling in afternoon trading Thursday as a slide in technology companies is being offset by gains for banks as bond yields stabilize.(Courtney Crow/New York Stock Exchange via AP)
Foto: AP/Courtney Crow

Jakarta, CNBC Indonesia - Tiga bursa Amerika Serikat (AS) kompak menguat pada awal perdagangan hari ini, Rabu (26/4/2023).

Indeks Dow Jones menguat 44,52 poin atau 0,13% ke 33.575,35. Indeks S&P 500 menguat 8,49 poin atau 0,21% ke posisi 4.079,57.

Sementara itu, indeks terbang 103,88 poin atau 0,88% ke posisi 11.903,04.

Menghijaunya Wall Street menjadi angina segar setelah ketiga bursa anjlok pada penutupan perdagangan Selasa (25/4/2024).

Indeks Dow Jones jatuh 1,02%, indeks S&P 500 anjlok 1,58% sementara indeks Nasdaq melemah 1,98%.

Menggeliatnya Wall Street ditopang oleh cemerlangnya kinerja Microsoft. Pendapatan Microsoft naik 7% menjadi US$ 52,9 miliar pada Januari- Maret 2023.

Pendapatan tersebut lebih besar dibanding proyeksi analis yakni US$ 51,02 miliar ataupun tahun lalu yang tercatat US$ 49,3 miliar.

Laba bersih dari produsen Windows tersebut naik 9% menjadi US$ 18,3 miliar.

Microsoft melaporkan kenaikan penerimaan sebesar 22% menjadi US$ 28,5 miliar dari segmen Microsoft Cloud. Termasuk di dalamnya adalah Microsoft Azure, Office 365 Commercial, dan LinkedIn.

Pendapatan dari Azure melonjak 27% sementara pendapatan Linkedin naik 8% menjadi US$ 3,7 miliar.

"Saat ini kita masih ada dalam tahap awal musim laporan keuangan. Banyak dari pelaku pasar Wall Street yang lagi-lagi meragukan perusahaan Amerika dalam menangani kenaikan ongkos dan perlambatan pertumbuhan," tutur Callie Cox, analis eToro, dikutip dari Reuters.

Dia menambahkan kenaikan pendapatan Microsoft membuktikan jika perusahaan teknologi mampu membukukan kinerja yang baik di tengah pesimisme pasar mengenai sektor tersebut.

"Banyak sekali kekhawatiran mengenai raksasa teknologi ini. Ekspektasi pasar juga rendah terhadap mereka. Kenyataannya banyak perusahaan yang masih melihat pentingya cloud computing," tutur Bob O'Donnell, analis TECHnalysis Research, dikutip dari Reuters.

Kabar baik juga disampaikan Boeing Co. Produsen pesawat terbang tersebut akan meningkatkan produksi pesawat jenis 737 MAX hingga 38 unit per bulan hingga akhir tahun.

Peningkatan produksi diharapkan bisa meningkatkan arus kas perusahaan. Produksi tersebut diharapkan bisa menghasilkan pendapatan sebesar US$ 3 -5 miliar pada tahun ini.

Membaiknya perusahaan multinasional juga ikut menopang kinerja Wall Street.

StanChart melaporkan laba sebelum pajak mereka mencapai US$ 1,81 miliar, jauh di atas proyeksi analis yakni US$ 1,43 miliar.

Sementara itu, produsen sepatu dan jersey Puma melaporkan kenaikan penjualan sebesar 14,4% menjadi 2,19 miliar euro. Penjualan ada di atas proyeksi analis yakni 2,15 miliar euro.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]




(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ancaman Resesi Menguat, Wall Street Kembali Ambruk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular