Hanya Jual Tipis, Saham Softbank di Goto Masih di Atas 5%
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah diterpa pemberitaan terkait penjualan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) oleh Softbank, ternyata kepemilikan Grup Softbank di GOTO masih di atas 5%.
Melansir informasi dari KSEI yang dilansir di Stockbit, penjualan saham GOTO oleh Softbank terakhir dilakukan pada tanggal 31 Maret 2023 yang secara kebetulan juga merupakan hari penutupan laporan keuangan 2022 untuk perusahaan Jepang. Setelah itu belum tercatat lagi adanya penjualan saham GOTO oleh Softbank.
Pada akhir kuartal pertama 2023, kepemilikan saham Grup Softbank di GOTO melalui SVF GT Subco adalah sebanyak 7,79% atau berkurang 0,9% dari seluruh saham beredar GOTO, dibandingkan 8,70% pada akhir tahun 2022. Kepemilikan sebesar 7,79% itu setara 92,290 miliar saham atau setara sekitar Rp 9,1 triliun dengan asumsi harga Rp 99 per saham pada penutupan perdagangan Selasa (11/04).
Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, menilai positif posisi Softbank yang masih dalam porsi kepemilikan besar di GOTO.
"Dengan kepemilikan di GOTO yang masih besar, sebetulnya masih menunjukkan keyakinan atau kepercayaan Softbank terhadap GOTO ke depannya," ungkapnya, Senin (10/04/2023).
Secara umum, Valdy menyatakan, keberadaan investor besar, terutama yang memang fokus pada investasi di startup, dapat menjadi salah satu faktor yang menjaga keyakinan pelaku pasar terhadap perusahaan, dalam hal ini GOTO.
Khusus terkait penjualan yang dilakukan Softbank terhadap saham GOTO belakangan ini, Valdy melihat hal ini tidak terlepas dari penguatan harga saham GOTO yang cukup signifikan. "Ada juga kemungkinan penjualan dilakukan sejalan dengan pergerakan harga saham GOTO yang cenderung menguat sejak akhir Desember 2022 hingga awal Maret 2023 kemarin," imbuhnya.
Aksi penjualan sebagian portofolio investasi oleh Softbank sebetulnya terjadi serempak di sejumlah perusahaan unggulan. Selain GOTO, penjualan juga dilakukan di perusahaan perangkat lunak untuk seluler berbasis di Swedia, Sinch. Lalu di Uber, Fortress Investment Group, dan juga di perusahaan aggregator asuransi, PolicyBazaar.
Penjualan saham juga dilakukan Softbank atas kepemilikannya di Paytm, Delhivery, dan Alibaba.
"Memang tidak harus selalu seperti itu (lepas kepemilikan saham). Akan tetapi, memang ada kemungkinan aksi korporasi tersebut merupakan bagian dari aksi strategis terkait kinerja/ laporan keuangan tahun buku 2022," ucapnya.
Langkah Softbank dalam merubah komposisi portfolionya merupakan langkah yang wajar. Divestasi saham GoTo oleh Softbank pun, diserap oleh investor asing maupun lokal. Saham GoTo tetap menjadi incaran asuransi, dana pensiun, perusahaan serta institusi lain. Hal ini menegaskan tinggi kepercayaan investor akan potensi dan prospek bisnis GoTo.
Salah satu investor besar yang tercatat melakukan penambahan sahamnya di GoTo adalah pemerintah Singapura yang menambah kepemilikan sahamnya 0,19% menjadi 5,5%. Selain itu, data pemegang saham GoTo per 31 Maret 2023 juga mengungkap peningkatan jumlah reksadana yang menjadikan saham GoTo sebagai portofolio investasi. Dari 14 produk bertambah menjadi 173 produk dari berbagai perusahaan aset manajemen.
Jumlah saham yang dimiliki reksa dana tersebut mencapai 23,18 miliar lembar saham atau 1,95%.
(dpu/dpu)