
Demi ESG, BRI Bangun Kantor Konsep Green & Smart Building

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mengimplementasikan pembangunan gedung dengan konsep green dan smart building. Konsep ini sejalan dengan upaya BRI untuk terus meningkatkan penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG) di seluruh operasional bisnisnya.
Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto mengatakan sejauh ini, konsep green dan smart building yang diterapkan BRI berkontribusi dalam mewujudkan sumber daya ramah lingkungan dalam operasional bisnisnya. Perusahaan pun akan terus meningkatkan penggunaan sumber daya ramah lingkungan.
Seperti diketahui, saat ini BRI menjadi market leader penerapan ESG di Indonesia.
"BRI tentu menyadari langkah menjaga kelestarian bumi perlu dijalankan sejak sekarang. Kami melihat bahwa penggunaan energi ramah lingkungan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan, sosial, dan ekonomi," terang Andrijanto dikutip dari keterangan pers, Senin (7/4/2023).
Satu langkah BRI dalam implementasi konsep ini adalah berdirinya Menara BRILiaN yang mulai dibangun pada 2018 dan diresmikan 17 Agustus 2022 lalu. Bangunan yang terletak di lahan seluas 8.200 m2 berlokasi di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan itu, mencatatkan penghematan listrik hingga 19,49% diiringi tingkat penurunan emisi sebesar 19,49%.
Dengan pencapaian ini, Menara BRILiaN mendapat greenship certificate building version 1.1 dengan kategori gold dari Green Building Council Indonesia (GBCI). Artinya, life cycle Menara BRILiaN mulai dari tahap perencanaan, pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, hingga renovasinya, mampu menciptakan dampak positif terhadap iklim dan lingkungan.
Dia memaparkan upaya optimalisasi konsep tersebut menargetkan Menara BRILiaN mencapai kategori yang sama (gold) untuk greenship certificate versi 1.2. Dengan meningkatkan enam komponen penilaian, seperti tepat guna lahan (appropriate site development/ASD), efisiensi dan konservasi energi (energy efficiency and conservation/EEC), konservasi air (water conservation/WAC), sumber dan siklus material (material resources and cycle/MRC), kualitas udara dan kenyamanan ruangan (indoor air health and comfort/IHC), dan manajemen lingkungan bangunan (building and environment management/BEM).
"Sampai saat ini proses penilaian final assessment (FA) oleh pihak GBCI masih berlangsung," kata dia.
Target serupa juga diusung untuk gedung berkonsep green dan smart building lainnya, yakni Menara BRI di Medan, Sumatera Utara. Pada awal 2023, pengajuan sertifikasi greenship untuk gedung yang masa pembangunannya menghabiskan waktu tiga tahun (Mei 2021-Februari 2023) ini telah menyelesaikan tahap design recognition.
Sampai pada akhirnya, ditargetkan pada Agustus 2023 sudah memiliki sertifikat dengan kategori gold dari GBCI.
Kebermanfaatan lingkungan dari bangunan tersebut di antaranya, menghasilkan intensitas konsumsi energi sebesar 180 kwh/m2/tahun atau lebih hemat 67,17 kwh/m2/tahun dari standar acuan. Dalam aspek efisiensi air, prediksi penggunaan air hanya sebesar 15,83 liter/hari atau lebih hemat 34,17 liter/hari dari standar acuan.
Kemudian prediksi penggunaan sumber energi terbarukan hanya sebesar 6,03% terhadap konsumsi listrik gedung.
"Konsep green building ini juga rencananya kembali akan diterapkan pada pembangunan kantor cabang di kawasan S. Parman, DKI Jakarta. Pembangunan gedung ini rencananya mulai memasuki tahap konstruksi pada November 2023. Adapun proses konstruksi akan menghabiskan waktu selama 14 bulan (hingga Desember 2024) dan ditargetkan tahun ini rampung sejauh 20%," pungkas Andrijanto.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Konsisten Terapkan Keberlanjutan, Peringkat ESG BRI Naik